Mohon tunggu...
R.Budi Ariyanto Surantono
R.Budi Ariyanto Surantono Mohon Tunggu... Wartawan, Pejuang Kemanusiaan, Pemerhati Sosial Kemasyarakatan

Seorang Pembelajar Kehidupan. Sahabat, Pembina, Pendamping dan Pengasuh Anak Anak Yatim, Piatu, Dhuafa, Penyandang Disabilitas dan Anak Anak

Selanjutnya

Tutup

Diary

Pekerja Kemanusiaan, Fitnah & Tuduhan Negatif

20 Februari 2025   17:51 Diperbarui: 20 Februari 2025   17:51 63
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Diary. Sumber ilustrasi: PEXELS/Markus Winkler

Tapi Insya Allah seorang pejuang kemanusiaan memiliki "nilai"  tinggi dihadapan Allah walau "sementara bernilai "rendah" dihadapan manusia.

Bang Jaky  baru 2-3 tahun  menyelami dunia kemanusiaan. Apa yang dialami adalah ujian dan cobaan level pertama yang harus dilalui sebelum nantinya akan menghadapi ujian dan cobaan yang levelnya lebih tinggi.

Itulah cara Allah untuk memberikan pahala dan meninggikan derajat serta kualitas mental spiritual kita. Saya jadi berpikir apabila kita mampu menerima fitnah dan tuduhan negatif dengan ikhlas  sementara kita benar benar tidak pernah melakukan apa  yang dituduhkan itu.

Kemudian kita ikhlas tanpa memelihara dendam kepada siapapun yang telah memfitnah dan menuduh jahat kepada kita, maka berguguranlah dosa-dosa kita dan menjadi tinggi nilai kebaikan kita.

Ikhlas, berlapang dada, tetap berlaku baik dan berpikir positif kepada siapapun. Jika kita berniat baik dan berbuat baik namun dituduh jelek, biarlah tuduhan itu menjadi penggugur dosa dosa kita.

Jika kita sudah berniat baik dan melakukan hal hal baik namun diperlakukan tidak baik biarlah itu jadi amal kebaikan kita.

Tidak perlu menghabiskan energi untuk menjelaskan kepada orang yang tidak bisa mengerti isi hati kita. Jika kita sudah tidak mampu menjelaskan, lebih baik ikhlaskan biarkan Allah dan semesta yang menjelaskan pada waktunya yang tempat.

Barangkali kita akan dicap "jelek" sementara waktu oleh orang yang tidak paham dan tidak "mengerti" isi hati kita. Biarkan suatu  saat  mereka akan paham dan mengerti dengan sendirinya bahwa fitnah, praduga dan tuduhan itu tidak benar.

Pada masa transisi mereka tidak mengerti menjadi mengerti itulah dosa dosa kita berguguran dan pahala kita mengalir deras. Itulah yang saya yakini dan menjadi spirit perjuangan hingga saat ini.

Jadi Bang Jaky dan sahabat sahabat seperjuangan lainnya. Tetap Semangat, terus berjuang dan ikhlas dengan apapun yang terjadi.

Tidak banyak orang mengerti "isi  hati" kita. Jadi tidak perlu memaksa orang lain untuk paham dengan yang  kita lakukan. Terus bergerak dan bertindak yang terbaik saja. Semua pasti akan indah pada waktunya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun