Mohon tunggu...
Abdul Razaq
Abdul Razaq Mohon Tunggu... Aktivis Sosial dan Keagamaan

Memanfaatkan Hidup untuk Hidup Bermanfaat

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Ciri Taqwa: Berinfaq, Tahan Amarah, Maafkan Kesalahan dan Berbuat Baik

20 April 2024   12:00 Diperbarui: 20 April 2024   12:06 754
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar Koleksi Pribadi

Menjadi orang yang bertaqwa adalah dambaan setiap muslim. Ciri-ciri orang bertaqwa tidak hanya terlihat dari ibadah ritual saja, melainkan juga dari perilaku sehari-hari. Salah satu ciri tersebut adalah gemar berinfaq, yakni memberi sebagian harta di jalan Allah, baik di kala lapang maupun sempit. Selain itu kemampuan seseorang untuk menahan amarah, kemampuan untuk memaafkan kesalahan orang lain dan perilaku berbuat baik.

Ciri orang yang bertaqwa, sebagaimana dalam Ali-Imran ayai 133-134 sebagai artinya berikut : "Dan bersegeralah kamu mencari ampunan dari Tuhanmu dan mendapatkan surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan bagi orang-orang yang bertakwa," (QS Ali Imran ayat 133). "(yaitu) orang yang berinfak, baik di waktu lapang maupun sempit, dan orang-orang yang menahan amarahnya dan memaafkan (kesalahan) orang lain. Dan Allah mencintai orang yang berbuat kebaikan," (QS Ali Imran ayat 134).

Penting untuk diingat bahwa taqwa bukanlah sesuatu yang dapat diperoleh secara instan. Ia merupakan hasil dari proses panjang dan kesadaran yang terus-menerus untuk berusaha menjadi lebih baik di setiap aspek kehidupan. Oleh karena itu, penting bagi setiap individu Muslim untuk merenungkan ciri-ciri taqwa ini dalam setiap tindakan dan keputusannya. Hanya dengan memperkokoh taqwa dalam diri, seseorang dapat menghadapi berbagai cobaan, dan ujian dalam kehidupan yang penuh tantangan.

Untuk itu, dalam kehidupan seorang muslim, ketaqwaan memegang peranan penting. Rasulullah SAW. memberikan perintah kepada kita, untuk bertaqwa disetiap tempat dan disetiap kesempatan. Sebagaimana sabda Rasulullah yang artinya : "Bertakwalah kepada Allah dimana dan kapan saja kalian berada, ikutilah keburukan dengan kebaikan yang akan menghapusnya dan pergaulilah manusia dengan akhlak yang baik." (HR Ahmad, at-Tirmidzi, ad-Darimi, al-Bazzar, al-Hakim dan al-Baihaqi)

Ciri Orang Bertaqwa

Dari ayat tersebut, ciri pertama dari taqwa adalah kecenderungan untuk berinfaq. Berinfaq, dalam konteks ini, bukan hanya tentang memberi secara materi, tetapi juga mencakup memberi waktu, tenaga, dan pengorbanan dalam rangka kebaikan. Tindakan berinfaq menjadi cerminan dari ketakwaan seseorang karena mereka menyadari bahwa harta yang dimiliki hanyalah titipan dari Allah SWT dan menajdi sarana mendekatkan dir kepada Allah SWT.

Selain itu, taqwa tercermin dalam kemampuan seseorang untuk menahan amarah. Amarah yang tidak terkendali dapat membawa pada perbuatan yang merugikan diri sendiri dan orang lain. Orang yang bertaqwa mampu mengendalikan amarah dan memilih untuk bersabar serta mencari solusi terbaik. Kemampuan menahan amarah ini, tentunya membutuhkan latihan dan kesadaran diri. Dengan menahan amarah, kita terhindar dari konflik dan bisa membangun hubungan yang harmonis dengan orang lain.

Sejalan dengan itu, taqwa juga tercermin dalam kemampuan untuk memaafkan kesalahan orang lain. Memiliki hati yang lapang untuk memaafkan adalah manifestasi dari ketakwaan yang mendalam. Seseorang yang taqwa memahami bahwa memaafkan adalah salah satu bentuk ibadah kepada Allah SWT.

Memaafkan bukan berarti melupakan kesalahan. Namun, memaafkan berarti kita memilih untuk tidak menyimpan dendam dan memberikan kesempatan orang tersebut untuk memperbaiki diri. Ini adalah bentuk kemuliaan hati yang dimiliki oleh orang yang bertaqwa. Dendam dan menyimpan luka, hanya akan membuat hati tidak tenang, dan jauh dalam meraih ketenangan batin dan ridho Allah SWT.

Perilaku baik, juga menjadi ciri orang yang bertaqwa. Berbuat baik bukanlah sekadar sebuah tindakan spontan, tetapi merupakan hasil dari kesadaran akan tanggung jawab moral dan spiritual yang dimiliki oleh seorang Muslim yang bertakwa. Kebaikan ini bisa dalam bentuk apapun, seperti membantu orang yang membutuhkan, bersikap jujur, dan ramah kepada sekitar serta perbuatan baik lain. Berbuat baik merupakan bagian integral dari ibadah mereka kepada Allah SWT.

Taqwa sebuah Proses Terus menerus dan Berkelanjutan

Perlu diingat bahwa ketakwaan adalah sebuah proses yang terus menerus dan berkelanjutan. Setiap hari adalah kesempatan untuk memperbaiki diri dan meningkatkan ketakwaan kepada Allah SWT. Dengan menjadi orang yang bertaqwa, kita akan mendapatkan banyak manfaat, baik di dunia maupun di akhirat. Di dunia, kita akan merasakan ketenangan batin dan hidup lebih bahagia. Sedangkan di akhirat, kita akan mendapatkan ganjaran yang terbaik dari Allah SWT.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun