Sejarah Masuknya Islam ke Sisilia

Sisilia adalah salah satu pulau besar yang dimiliki oleh Italia. Letaknya berada di sebelah tenggara kota Roma, ibukota negara Italia. Sebelum berada dalam genggaman Islam, penguasaan pulau ini berpindah-pindah dalam beberapa abad mulai dari bangsa Yunani, Kartago, kaum Vandal, bangsa Goth, bangsa Romawi mulai dari Kerajaan, Republik, Kekaisaran hingga Romawi Barat dan Romawi Timur (Byzantium). Kemudian dikuasai oleh  kaum  Muslimin  dimulai dengan ekspedisi Islam di zaman khalifah Umar bin Khattab  (634-644  M), yang saat itu Sisilia masih berada di tangan  Byzantium. Kekaisaran Byzantium menjadikan Sisilia sebagai garnisun untuk menghadapi orang Islam. Pada masa Umar bin Khattab, kaum Muslim berniat menaklukan  pulau  Silsilia ini. Akan tetapi khalifah Umar bin Khattab menolaknya, karena pulau ini sangatlah jauh dari pusat pemerintahan Islam kala itu. Medan ke sana pun sangat sulit ditempuh dan daerah-daerah yang baru dikuasai harus dibenahi. 

Tahun 622 M, menjadi pelaksanaan niat kaum Muslim dalam menguasai pulau ini. Pada masa khalifah Utsman bin Affan (644-645 M), usaha penaklukan sudah mulai digalakkan oleh Muawiyah bin Abu Sufyan, gubernur Damaskus. Pada tahun 652 M, gubernur Muawiyah mengirim sejulah pasukan dibawah pimpinan Muawiyah bin Hudaij. Akan tetapi, serangan awal ini menemui kegagalan. Serangan kedua dilakukan pada tahun 667 M, setelah Mu'awiyah menjadi khalifah Bani Umayyah.

Pada tahun 830  M, Asbagh bin Wakil, seorang barbar Andalus menundukkan kota Palermo dan sejak itu Palermo menjadi ibu kota pemerintahan Islam di Sisilia, dengan wali pertamanya yakni Abu Fihr Muhammad bin Abdullah. Penaklukkan demi penaklukkan terus dilanjutkan oleh Ibrahim bin Abdullah yang berhasil menguasai Panterallia, Eulian, Tindano dan wilayah Val di  Mazarra. Fadl bin Ja'far menguasai Messina, Rogusa dan Letini. Pada tahun 902  M, pulau Sisilia secara keseluruhan dikuasai oleh kaum muslimin di bawah pimpinan Bani Aghlab yang setelah menghabiskan waktu dari tahun 827-902  M.  Kemudian berdirilah pemerintahan di bawah dinasti Bani Aghlab, Fatimiyyah dan disusul dengan kedatangan bangsa Normandia.