Mohon tunggu...
Rayyan Yasser
Rayyan Yasser Mohon Tunggu... Pekerja Waktu Tertentu

Sedikit berbagi tulisan baik untuk keperluan akademis maupun tulisan lepas yang semoga saja bisa memberikan manfaat bagi orang banyak

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Kemunduran Kekuasaan Islam di Spanyol

25 September 2025   15:52 Diperbarui: 25 September 2025   15:52 28
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ferdinand II dan Isabella menaklukkan penguasa terakhir Moor, Muhammad XII (Sumber : https://www.enforex.com/culture/reconquista.html)

Setiap kekuasaan pasti memiliki saat dimana naik turun maupun maju mundur, itu juga terjadi pada kekuasaan Islam di Spanyol. Faktor kemunduran kekuasaan Islam di Spanyol bisa dibagi menjadi dua sisi yakni internal dan eksternal. Adapun untuk faktor yang berasal dari dalam atau internal adalah sebagai berikut : 

1)  Suksesi Kepemimpinan yang Kurang Jelas

Perebutan kekuasaan antara elit penguasa maupun antar putra mahkota terjadi hingga menyebabkan perang antara elit atau keluarga yang pada akhirnya dapat menggerogoti kekuatan dan stabilitas negara. Anggota keluarga di istana saling memperebutkan kekuasaan, dan saling mengklaim dirinya bahwa ia merasa lebih berhak untuk menjadi khalifa. Di samping itu pula boleh jadi dikalangan pembesar-pembesar kerajaan yang bukan dari kalangan mereka juga berambisi menduduki kekhalifahan, akibat inilah menjadi pemicu perang saudara di antara umat Islam.

2) Kemunculan Muluk al-Thawa'if (Kerajaan-Kerajaan Kecil)

Secara politis, kemunculan kerajaan-kerajaan kecil ini mengindikasikan kemunduran Islam di Spanyol. Kekkuasaan kalifah semakin melema dengan terpecahnya menjadi dinasti-dinasti kecil, kekuatan pun terpecah dan lemah. Keadaan ini membuka peluang bagi penguasa provinsi pusat untuk mempertahankan eksistensinya. Masing-masing dinasti menggerakkan segala daya upaya termasuk meminta sokongan orang-orang Kristen.

3) Fanatisme Kesukuan

Pasca kematian Abdurrahman III, para pemeluk Islam yang baru tidak dapat menerima sistem aristokrasi kearaban. Mereka ini merupakan pihak pertama yang menentang Kekhalifahan Umayyah. Beberapa suku saling memperebutkan supremasi kesukuannya dan bahkan berusaha mendirikan sebuah negara yang merdeka. Kalangan orang Spanyol dan Berber memandang bangsa Arab sebagai orang asing atau kaum pendatang, maka keberadaan pemerintahan Arab Islam di Spanyol tidak berhasil menegakkan ikatan kebangsaan di tengah-tengah keragaman ras dan suku. Akibatnya imperium Islam Spanyol terpecah menjadi sejumlah kelompok yang saling bertentangan sehingga mempercepat kehancuran pemerintahan muslim di Spanyol.

4) Kesulitan Ekonomi

Di paruh kedua masa Islam Spanyol, pembangunan fisik yang ditandai dengan pendirian bangunan-bangunan megah dan monumental menjadi perhatian para penguasa. Demikian juga bidang IPTEK, penguasa dengan giat mengembangkan bidang ini, sehingga bidang perekonomian kurang mendapat perhatian. Selain itu, banyak anggaran negara yang terserap untuk membiayai tentara bayaran demi keamanan negara hingga pada akhirnya kekeringan melanda bidang ekonomi negara.

Adapun untuk faktor yang berasal dari luar atau eksternal nya antara lain : 

1) Jauh dari Pusat Islam

Kondisi wilayah ini turut mempengaruhi kemunduran Islam di Spanyol. Jarak yang jauh dari dunia Arab membuat Spanyol bagaikan daerah terpencil dari dunia Islam yang lain, mereka selalu berjuang sendirian tanpa mendapat bantuan kecuali dari Afrika Utara. Bantuan maupun komunikasi dari Damaskus maupun Baghdad sering terhambat oleh jarak dan rintangan yang panjang di perjalanan. Dengan demikian tidak ada kekuatan alternatif yang mampu membendung kebangkitan Kristen di Spanyol.

2) Konflik Panjang Islam dan Kristen (Reconquista)

Ketika Perang Salib dilancarkan oleh orang-orang Kristen Eropa, umat Islam di Spanyol mendapat serangan dari Negara Kristen tetangganya dari Utara. Ada dua faktor utama yang mengawali penyerbuan Kristen terhadap Spanyol Islam. Pertama, timbulnya perpecahan yang sering muncul dikalangan umat Islam ditandai oleh lahirnya keamiran-keamiran kecil, sesudah masa Kekhalifahan Umayyah di Spanyol. Kedua, bersatunya umat Kristen di Utara Spanyol, terutama di daerah perbatasan dengan Perancis. Disisi lain Para penguasa muslim tidak melakukan islamisasi secara sempurna. Mereka sudah merasa puas dengan hanya menagih upeti dari kerajaan-kerajaan Kristen taklukannya dan membiarkan mereka mempertahankan hukum dan adat mereka, termasuk posisi hirarki tradisional, asal tidak ada perlawanan bersenjata. Namun demikian, kehadiran Arab Islam telah memperkuat rasa kebangsaan orang-orang Spanyol Kristen. Hal itu menyebabkan kehidupan negara Islam di Spanyol tidak pernah berhenti dari pertentangan antara Islam dan Kristen. Pada abad ke-11 M umat Kristen memperoleh kemajuan pesat, sementara umat Islam sedang mengalami kemunduran.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun