Mohon tunggu...
Ray Soesanto
Ray Soesanto Mohon Tunggu... Dosen

Dosen dan Peneliti di Universitas Telkom

Selanjutnya

Tutup

Bandung

Petani Teh Batu Belang Gunakan Teknologi Deteksi Nutrisi: Sinergi Universitas Telkom dan PPTK Gambung Dorong Perkebunan Teh Cerdas

1 Juli 2025   13:03 Diperbarui: 4 Juli 2025   18:21 33
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ketua Tim Abdimas beserta Perwakilan PPTK, Disbun Jabar, dan Kelompok Tani Berfoto(Sumber: Dokumentasi Pribadi)

Di sela hamparan hijau perkebunan teh rakyat Batu Belang Medal, Kecamatan Pangalengan, nuansa baru terasa berbeda pada 5 November 2024 lalu. Di hari itu, teknologi bertemu dengan kearifan lokal, ketika  petani CPCL Batu Belang didampingi oleh Tim Pengabdian Masyarakat Universitas Telkom, PPTK Gambung, dan Dinas Perkebunan Jawa Barat melakukan pelatihan sekaligus uji coba sistem identifikasi defisiensi nutrisi tanaman teh berbasis citra digital.

Bukan sekadar jargon digitalisasi, teknologi ini membantu petani mendeteksi tanda-tanda kekurangan nutrisi sejak dini hanya dengan citra daun. Dengan deteksi lebih cepat, tindakan pemupukan bisa tepat sasaran. Hasilnya: biaya pupuk lebih efisien, kualitas pucuk teh terjaga, dan produktivitas kebun meningkat.

Menurut ketua tim pengabdian, Rayinda Pramuditya Soesanto, teknologi ini dirancang agar mudah diadopsi petani kebun rakyat dengan latar belakang pendidikan yang beragam. "Kegiatan ini menjadi salah satu bukti bagaimana riset kampus harus menjawab kebutuhan nyata di lapangan. Kami ingin teknologi bukan hanya berhenti di laboratorium, tapi benar-benar bermanfaat bagi petani," tutur Rayinda.

Foto Bersama Tim Abdimas di Kebun Teh Setelah Uji Coba (Sumber: Dokumentasi Pribadi)
Foto Bersama Tim Abdimas di Kebun Teh Setelah Uji Coba (Sumber: Dokumentasi Pribadi)
Rayinda menambahkan, kolaborasi multi-pihak yang terjalin menjadi kekuatan utama agar program tidak berhenti di tahap pelatihan semata. PPTK Gambung hadir membawa data riset dan tenaga ahli untuk verifikasi di lapangan, sementara Dinas Perkebunan Jawa Barat mendukung dari sisi pembinaan kelompok tani. "Kami ingin teknologi ini mendukung praktik pertanian yang lebih efisien, ramah lingkungan, sekaligus berkelanjutan," jelasnya.

Dedi Dzulkifli, pengurus kelompok tani Batu Belang Medal, mengaku bahwa inovasi ini menjawab tantangan petani yang selama ini hanya mengandalkan pengamatan manual dan pengalaman turun-temurun. "Biasanya kami lihat daun kuning atau pucuk rusak ya sudah, paling pupuk manual. Sekarang bisa ada rekomendasi pupuk lebih presisi. Hasilnya di musim panen nanti bisa lebih bagus," kata Dedi.

Persiapan Uji Coba Identifikasi Nutrisi dengan Drone(Sumber: Dokumentasi Pribadi)
Persiapan Uji Coba Identifikasi Nutrisi dengan Drone(Sumber: Dokumentasi Pribadi)
Baginya, kehadiran teknologi bukan untuk menggantikan kearifan petani, tetapi melengkapinya. "Petani jadi punya data. Jadi lebih percaya diri, tidak asal menebak," tambahnya.

Tak hanya berdampak pada aspek produksi, program ini juga mendukung beberapa target Sustainable Development Goals (SDGs), khususnya SDG 2 (Zero Hunger), SDG 8 (Decent Work and Economic Growth), dan SDG 12 (Responsible Consumption and Production). Dengan pengelolaan pupuk yang lebih efisien, dampak negatif ke lingkungan pun bisa ditekan.

Ke depan, Tim Abdimas Universitas Telkom menargetkan replikasi teknologi ini di kebun-kebun teh CPCL lainnya di Jawa Barat. "Harapannya, teknologi ini jadi langkah awal mewujudkan kebun teh rakyat yang lebih cerdas, efisien, dan sejahtera," tutup Rayinda.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Bandung Selengkapnya
Lihat Bandung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun