Mohon tunggu...
Raynier Sathya Tabaluyan
Raynier Sathya Tabaluyan Mohon Tunggu... Lainnya - Murid

Bermain Basket dan membaca berita terbaru

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Kurangnya Kemampuan Berpikir Kritis Masa Depan Kita

3 Mei 2024   07:07 Diperbarui: 3 Mei 2024   07:13 105
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Di era teknologi dan internet yang serba 5G ini, kemampuan berpikir kritis menjadi salah satu kunci untuk menghadapi berbagai tantangan dan masalah dunia. Namun, ironisnya kemampuan berpikir kritis di Indonesia masih tergolong sangat rendah. Hal ini menjadi masalah yang lumayan serius dan perlu mendapat perhatian khusus, karena hal krusial ini sangat berpotensial untuk menghambat kemajuan bangsa di berbagai bidang. 

Kurangnya kemampuan berpikir kritis di Indonesia disebabkan oleh beberapa faktor, di antaranya: 

1. Sistem pendidikan yang mengutamakan menghafal daripada memahami 

Kurikulum pendidikan di Indonesia masih banyak berfokus pada hafalan dan tes, sehingga siswa tidak terlatih untuk menganalisis informasi, mengevaluasi argumen, dan mengembangkan pemikiran mandiri. 

2. Kebudayaan belajar tidak interaktif 

Kebanyakan siswa di Indonesia terbiasa menerima informasi secara cuma - cuma dari guru atau buku teks, tanpa mempertanyakan atau mencari alternatif jawaban lain karena memang tidak diprioritaskan. Hal ini menghambat para siswa untuk mengembangkan rasa ingin tahu dan kemampuan berpikir kritis. 

3. Dikitnya akses terhadap informasi dan bahan bacaan 

Keterbatasan akses terhadap informasi dan bahan bacaan yang berkualitas juga sangat berpengaruh pada rendahnya kemampuan berpikir kritis. Hal ini terjadi kebanyakan di daerah - daerah terpencil yang jauh dari pusat informasi. 

4. Pengaruh media sosial

Maraknya informasi hoax dan ujaran kebencian di media sosial juga dapat menghambat perkembangan kemampuan berpikir kritis. Warga Indonesia, terutama generasi muda, mudah terpapar informasi yang menyesatkan dan tidak terverifikasi, terbiasa dengan percaya dengan apa yang kita mau percaya sehingga sulit untuk membedakan fakta dan opini. 

Kemampuan berpikir kritis membawa banyak sekali dampak negatif, diantaranya: 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun