Mohon tunggu...
Raymond
Raymond Mohon Tunggu... Mahasiswa

Mahasiswa Ciputra

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Phosphine (PH3), Penyelamat Fumigasi Para Komoditas Biji-Bijian

21 Agustus 2025   09:28 Diperbarui: 21 Agustus 2025   09:28 37
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: Ilustrasi diolah menggunakan (Grok AI Image Generator)

Efektivitas Fosfin dalam Fumigasi Biji-Bijian

Fosfin (PH) menjadi fumigan unggulan untuk membasmi hama di komoditas biji-bijian seperti gandum, beras, jagung, dan kacang-kacangan. Gas ini mampu membunuh semua tahap perkembangan hama berupa telur, larva, pupa, hingga imago dengan konsentrasi 200--600 ppm selama 5--7 hari pada suhu 20--25C.

Data FAO mencatat bahwa penggunaan fosfin menurunkan kerugian stok biji-bijian hingga 95% selama penyimpanan. Metode ini efektif untuk gudang, silo, hingga kontainer pengiriman ekspor.

Misalnya, Australia dan India melaporkan keberhasilan fumigasi fosfin mencapai tingkat mortalitas hama 100% pada Rhyzopertha dominica dan Sitophilus oryzae dalam uji laboratorium dan lapangan. Fosfin pun menjadi pilihan karena tidak meninggalkan residu berbahaya pada komoditas.

Baca Juga Spesialis Fumigasi dengan Fosfin Jakarta

Pasar dan Tren Penggunaan Fosfin Global

Laporan Market Research Future (2024) menyebutkan nilai pasar fumigasi fosfin mencapai USD 1,65 miliar pada 2023 dan diproyeksikan tumbuh menjadi USD 2,4 miliar pada 2032 dengan CAGR 4,2%. Sektor biji-bijian mendominasi pangsa pasar hingga 60% karena tingginya kebutuhan perlindungan stok selama transportasi dan penyimpanan.


Negara-negara eksportir utama biji-bijian seperti Amerika Serikat, Australia, dan India mengandalkan fosfin sebagai standar fumigasi ekspor. Data USDA menunjukkan 85% fumigasi gandum ekspor AS pada 2023 menggunakan fosfin karena efisiensinya yang tinggi dan kepatuhan terhadap standar karantina internasional seperti ISPM 15.

Baca Juga Fumigasi Spesialis Fosfin Industri Surabaya

Tantangan dan Aspek Keamanan

Meski efektif, fosfin memiliki risiko tinggi terhadap kesehatan manusia. Paparan melebihi ambang batas 0,3 ppm selama 8 jam dapat menyebabkan pusing, sesak napas, hingga edema paru. Oleh karena itu, operator wajib menggunakan APD lengkap dan peralatan monitoring gas sesuai standar OSHA.

Tantangan lain adalah resistensi hama. Penelitian di Journal of Stored Products Research (2022) menunjukkan populasi Tribolium castaneum di beberapa wilayah India mengalami peningkatan LC50 fosfin hingga 3 kali lipat dibanding 10 tahun lalu. Solusi yang direkomendasikan adalah rotasi fumigan dan integrasi metode pengendalian hama lain seperti kontrol suhu dan atmosfer termodifikasi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun