      Perguruan tinggi merupakan lanjutan dari sekolah menengah atas yang dilaksanakan dalam rangka mempersiapkan mahasiswa untuk menjadi lulusan yang memiliki kemampuan serta keahlian dibidangnya sehingga dapat menerapkan, mengembangkan, dan menciptakan ilmu pengetahuan, teknologi maupun kesenian. Pandemi Covid-19 membuat banyak perubahan pada tatanan proses pembelajaran yang awalnya menggunakan metode tatap muka menjadi pembelajaran menggunakan metode daring. Karakteristik dari pembelajaran daring menurut Allan J. Henderson dalam Mahnun yaitu memungkinkan peserta didik belajar tanpa harus duduk di ruang kelas, dan pembelajaran dapat dijadwalkan sesuai kesepakatan antara instruktur (guru/dosen) dan peserta didik, atau peserta didik dapat menentukan sendiri waktu belajar yang diinginkan. Bahkan dengan meredanya kasus positif covid-19 saat ini pembelajaran dengan metode hybrid learning sangat umum digunakan di berbagai perguruan tinggi. Karakteristik ini sangat sesuai dengan arahan pemerintah yakni social distancing atau pembatasan sosial pada masa pandemi Covid 19.
      Namun hal ini menimbulkan masalah dalam pelaksanaannya. Banyak mahasiswa yang merasa berat dan mengeluh karena metode pemberian materi secara online membuat mereka kurang paham akan materi yang diberikan oleh dosen. Dari ketidakpahaman ini membuat mahasiswa kesulitan dalam menerapkan ilmu yang didapat melalui tugas yang diberikan dosen. Hal ini membuat mahasiswa harus berpikir lebih keras lagi dalam menyelesaikan tugas yang diberikan. Hal ini menimbulkan stres di kalangan mahasiswa akibat beban berat tersebut. Stres yang dialami oleh mahasiswa juga ditimbulkan oleh berbagai sebab, misalnya banyaknya deadline atau tuntutan tugas dan tekanan untuk mendapatkan hasil yang memuaskan sebagai bentuk dorongan untuk mencapai prestasi terbaiknya. Respon stres dapat dialami dengan gejala seperti jantung berdebar, tekanan darah tinggi, panas, keringat dingin, pusing, sakit perut, cepat lelah. Sedangkan pada aspek psikologis, stres dapat berbentuk frustasi, depresi, kecewa, merasa bersalah, bingung, takut, tidak berdaya, cemas, tidak termotivasi, dan gelisah. Dari penjelasan tersebut memjabarkan bahwa stress yang terjadi pada mahasiswa menimbulkan gejala seperti sakit kepala yang menyebabkan terganggunya aktivitas, kesulitan tidur, cemas berlebih, mudah marah hingga gangguan dalam daya ingat.
      Dari penjelasan tersebut, bila stress tersebut dibiarkan akan mempengaruhi kesehatan mental mahasiswa. Oleh karena itu, self healing (penyembuhan diri) sangat dibutuhkan untuk penyembuhan. Self healing sendiri merupakan suatu proses dalam meredakan luka batin karena kelelahan emosi di dalam diri. Ada beberapa cara untuk mengatasi stress yang dialami mahasiswa yang diakibatkan oleh salah satunya perkuliahan yaitu yang pertama dengan mencintai diri sendiri. Mencintai diri sendiri di sini sangat penting untuk mengurangi tingkat stress yaitu dengan mengerti serta memahami kelebihan serta kelemahan diri sendiri. Lakukanlah hal yang kamu sukai dan kamu merasa bahagia karenanya  seperti hal yang menjadi hobimu atau kamu hanya sekedar melakukan hal yang membuat perasaanmu gembira ketika melakukannya. Kemudian melakukan me time, berkumpul dengan orang sekitar atau melakukan hal yang kita sukai manfaat me time ini adalah mengistirahatkan otak , mengurangi stress, sekaligus merileks kan pikiran. Hal ini bertujuan agar menghilangkan rasa kelelahan baik fisik dan pikiran yang kamu sudah lalui. Kegiatan lain yang dapat dilakukan adalah menerapkan pola hidup sehat kegiatan dimulai dari mengatur jadwal tidur, lalu makan makanan sehat serta perbanyak minum air putih bisa juga melakukan olahraga. Dengan menjaga kesehatan tubuh membuat stamina dan kesegaran tubuh terjaga sehingga membuat kamu lebih  bersemangat dalam menjalani harimu. Untuk itu penerapan self healing bisa dilakukan secara mandiri untuk menurunkan stress yang dihadapi mahasiswa. Dengan ini, kamu tidak hanya menghilangkan rasa stress yang kamu rasakan tetapi juga memberi dorongan dan semangat terhadap diri kamu dengan lebih mengenal diri kamu yang sebenarnya. Dengan melakukan kegiatan yang kamu suka kamu bukan hanya beristirahat tetapi juga tanpa sadar menemukan bakat dan minat barumu secara mandiri sambil terus menjalani hari-harimu.
     Â
