Mohon tunggu...
Nurul Fajri Awalia
Nurul Fajri Awalia Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Hobi saya membaca

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Mungkinkah Agama Menjadi Dasar Sistem Ekonomi dalam Ilmu Pengetahuan?

23 September 2022   18:34 Diperbarui: 23 September 2022   18:42 220
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Salah satu isi pokok Al-Qur'an adalah tentang ilmu pengetahuan yang mencangkup disegalah bidang misalnya ilmu ekonomi. Interaksi Qur'ani dan nilai keilmuan dalam ekonomi sangat berhubungan dengan sifat nilai dalam Al-Qur'an dan ilmu pengetahuan.

Kemungkinan ilmu pengetahuan dibangun atas dasar agama dijelaskan oleh Kahf (1992). Cakupan agama dan ilmu pengetahuan adalah saling bertemu, dan karenanya keduanya dapat terjalin suatu hubungan yang erat. 

Hal ini sangat memungkinkan ketika agama didefinisikan sebagai seperangkat kepercayaan dan aturan yang pasti untuk membimbing manusia dalam dalam tindakannya terhadap Allah SWT,orang lain dan terhadap dirinya sendiri. 

Ilmu ekonomi pada umumnya didefinisikan sebagai kajian tentang perilaku manusia dalam hubungannya dengan pemanfaatan sumber daya ekonomi untuk memproduksi barang dan jasa serta mendistribusikannya untuk konsumsi. Dengan definisi seperti ini maka ilmu ekonomi dapat dicakup oleh agama,sebab ia merupakan salah satu bentuk perilaku kehidupan manusia.

Keterkaitan agama dan ilmu pengetahuan juga dapat dikaji dengan melihat katan antara Wahyu (revelation) dan akan (Reason). Menurut Abu Sulaiman, pemahaman seorang muslim terhadap keterkaitan wahyu dan akal bersumber kepada ontologi Islam. Allah telah menganugerahkan akal yang merupakan alat untuk memahami dunia. 

Sementara itu Wahyu merupakan sarana untuk menuntun manusia terhadap terhadap segala pengetahuan tentang tujuan hidupnya. Dengan demikian antara akal dan Wahyu saling melengkapi satu sama lain. Jadi agama dan ilmu pengetahuan juga saling melengkapi dalam membangun suatu kehidupan yang baik (hayyah thayyibah) bagi manusia dan seluruh kehidupan.

Aktivitas ekonomi Islam dilahirkan pada zaman nabi Muhammad Saw dan Khalifah antara lain perdagangan, pertanian dan industri. Kegiatan ekonomi tersebut memiliki ciri kejujuran, keikhlasan, keadilan atau keseimbangan dan kesederhanaan dalam tingkat permulaan. Oleh karena itu,ketika Islam datang ,nabi Muhammad Saw membina aturan main moral dan akhlak terhadap organisasi (player) produsen, konsumen dan distributor dalam melakukan kegiatan ekonomi.

Pada masa keemasan/golden age (abad 7-13 M) di dunia Islam ,agama dan ilmu pengetahuan pernah bersatu membentuk satu peradaban yang menakjubkan, serta saling menguat satu sama lain. 

Selama kurun waktu tersebut peradaban Islam menyinari dunia, termasuk dunia barat . Konsep integrasi agama dan ilmu pengetahuan inilah yang dalam masa sekarang dijadikan paradigma pengembangan ilmu pengetahuan dan Islam. -Cyas-.

Kaum muda hari ini harus mengoptimalkan potensi untuk mengembalikan kehidupan Islam, kehidupan ketika Islam diterapkan disemua sektor kehidupan termasuk sektor ekonomi.

Penulis: Nurul Fajri Awalia

                  Annisa Khairunnisa

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun