Sarolangun - Mahasiswi Kuliah Kerja Nyata (KKN) Mandiri Universitas Islam Negeri Sultan Thaha Saifuddin (UIN STS) Jambi menunjukkan kepeduliannya terhadap lingkungan dengan mengadakan kegiatan edukatif bertajuk "Dari Limbah Jadi Berkah". Kegiatan ini dilaksanakan di Madrasah Ibtidaiyah Negeri (MIN) 1 Sarolangun dan bertujuan untuk menanamkan nilai-nilai cinta lingkungan kepada para siswa sejak usia dini.
Kita semua tau beberapa negara menghadapi masalah sampah, terutama di Indonesia yaitu masalah sampah plastik yang kian menimgkat. Nah untuk itu, jangan biarkan sampah plastik merusak lingkungan kita! Mari bersama-sama menciptakan perubahan dengan membuat karya dari sampah menjadi "ECOBRICK".Â
Ecobrick adalah sebuah botol plastik yang diisi padat dengan limbah sampah non-biological yang memiliki manfaat membuat blok bangunan yang dapat digunakan kembali. Ecobrick termasuk sebuah teknologi berbasis kolaborasi yang menyediakan solusi limbah padat tanpa biaya untuk individu, rumah tangga, masyarakat, maupun sekolah. Ecobrick adalah solusi kreatif dan inovatif untuk mengatasi masalah sampah plastik.
Adapun langkah-langkah pembuatan ecobrick dari plastik sampah menjadi hiasan pot bunga:
1. Gunting sampah menjadi bagian kecil-kecil.
2. Setelah sampah plastik yang digunting cukup banyak, masukkan sampah tersebut ke dalam botol mineral.
3. Gunakan tongkat untuk memadatkan sampah plastik hingga keras.
4. Melakukan hal yang sama yaitu memasukkan sampah plastik ke dalam botol mineral sebanyak 10 botol.
5. Setelah 10 botol terisi penuh, padat, dan keras kemudian letakkan kaleng kosong ditengah-tengah botol dan botol disusun berbentuk hiasan pot bunga.
6. Bagian tutup botol dijadikan di posisi bawah sebagai kaki, lalu bagian sampingnya diberikan pita pita sebagai hiasan.
7. Kemudian langkah terakhir isi tanah dan bunga ke dalam pot tersebut.
Dalam kegiatan ini, mahasiswi KKN memperkenalkan konsep "kreasi daur ulang limbah" menjadi barang-barang yang bermanfaat dan bernilai ekonomis. Siswa-siswi diajak langsung untuk berkreasi menggunakan bahan-bahan bekas seperti botol plastik dan sampah- sampah plastik, yang kemudian disulap menjadi hiasan pot bunga. Kegiatan ini tidak hanya melatih kreativitas siswa, tetapi juga mengajarkan mereka untuk lebih peduli terhadap lingkungan sekitarnya. Harapan saya, anak-anak dapat menerapkan kebiasaan bijak dalam mengelola sampah di kehidupan sehari-hari nya kelak.
Selain praktik kerajinan tangan, sesi edukasi mengenai jenis-jenis sampah, bahaya limbah, serta pentingnya reduce, reuse, dan recycle (3R) juga disampaikan secara interaktif melalui media gambar dan kuis lingkungan. Antusiasme siswa sangat tinggi, terlihat dari semangat mereka dalam mengikuti setiap kegiatan.
Semoga gerakan Dari Limbah Jadi Berkah ini menjadi inspirasi bagi banyak pihak untuk tidak menyerah pada sampah, tapi mengubahnya menjadi berkah bagi lingkungan, bagi generasi masa depan.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI