Mohon tunggu...
Moeh Zainal Khairul
Moeh Zainal Khairul Mohon Tunggu... Konsultan - Penjelajah

Tenaga Ahli Pendamping UKM Dinas Koperasi dan UKM Kota Makassar 2022 dan 2023 Coach Trainer Copywriting LPK Magau Jaya Digital

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Refleksi Hari Kasih Sayang dalam Menekan Perceraian

14 Februari 2018   13:38 Diperbarui: 14 Februari 2018   13:45 711
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Semoga Cinta Tetap Awet di Musim Hujan (.pinterest.com)

Kadangkala sebuah cinta dan pernikahan berdasarkan persyaratan ini itu. Seperti saya mau menikahi mu dan mencintai mu dengan beberapa bersyaratan sayangnya sudah dipertegas oleh Element dalam sebuah judul lagunya bahwa cinta tak bersyarat.

Cinta sesungguhnya adalah aku tahu siapa kamu dan aku siap menerima segala resiko apapun dari mencintaimu, karena aku tahu kamu pun tahu siapa aku dan kita sama-sama memiliki hati untuk saling membahagiakan.

Cinta ibarat mentari yang terbit di ufuk timur serta layaknya rembulan yang menerangi malam. Sebuah cinta bukanlah perkara menang dan kalah, bukan pula sebuah kesetaraan atau mengalah demi kesetaraan.

 Cinta adalah ketulusan menjalin perbedaa dalam sebuah alunan nada kasih yang penuh harmoni, ibarat alunan merdu sebuah orchestra yang menyatukan sebuah perbedaan menakjubkan.

Data lebih miris adalah pada tahun 2016 dikutip dari mantan menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa "Angka gugat cerai istri terhadap suami termasuk tinggi, yaitu di kisaran 60-70 persen. Daerah tertinggi di Makassar 75 persen dan DKI Jakarta 70 persen, " ujarnya. Sebuah angka yang cukup miris melihat kota daeng memiliki rekor gugat cerai istri terbesar di Indonesia.

Faktor dominan  menurut khofifa adalah perbedaan income antar suami dan istri. Tingginya pendapatan istri dan semakin lebar jurang pemisah antara keduanya membuat fungsi laki-laki sebagai kepala keluarga tidak lagi dihormati. 

Sang istri menuntut lebih karena merasa ia menjadi tulang punggung keluarga akibatnya riak-riak kecil menjadi besar dan perceraian menjadi tak terelakkan.

Sebenarnya rahasia awet pernikahan cukup simple dan mudah suami hanya perlu di hormati dan istri dicintai.  Seorang  suami punya hak di hormati dan sebagai imam dan sekaligus bertanggung jawab membimbing keluarganya dengan baik.

 Sedangkan istri punya hak untuk disayangi dan diberi kebebasan menjadi wanita seutuhnya tanpa meninggalkan semua kewajiban menjadi istri dan ibu bagi anak-anak.

Point utamanya adalah pernikahan zaman now banyak yang tidak menghargai lagi arti kesetiaan dan selalu menuntut menerima daripada memberi. Semoga refleksi hari kasih sayang tidak hanya dimaknai cinta semu dan buta dalam pernak pernik alunan coklat dan bunga melainkan menyatukan dua insan dalam alunan nada yang indah. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun