Mohon tunggu...
Ratmasari Alifina Damaratri
Ratmasari Alifina Damaratri Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Suka jalan-jalan

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Mahasiswa Belajar Bersama Komunitas (BBK) 3 Universitas Airlangga: Sosialisasi Stunting dan Gizi Seimbang untuk Balita di Desa Jambesari, Banyuwangi

30 Januari 2024   21:50 Diperbarui: 1 Februari 2024   14:24 152
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pada hari Kamis tanggal 25 Januari tahun 2024 mahasiswa BBK 3 Universitas Airlangga melaksanakan dua program kesehatan berupa kegiatan sosialisasi kesehatan di Desa Jambesari, Giri, Banyuwangi yang dilakukan dengan metode seminar kesehatan oleh bidan desa serta menggunakan media cetak berbentuk leaflet agar dapat dibaca secara mandiri dan dibawa pulang oleh peserta. Mahasiswa BBK angkatan 3 dari Universitas Airlangga langsung berperan aktif dalam membangun kesadaran masyarakat Desa Jambesari, Kabupaten Banyuwangi. Melalui kegiatan sosialisasi, mereka fokus pada dua aspek kesehatan utama, yaitu pencegahan stunting dan promosi gizi seimbang pada balita. Kegiatan ini bernama sosialisasi BANG! (Banyuwangi Bebas Stunting) dan Isi Piringku Balita.

Desa Jambesari menjadi sasaran program ini karena tingginya prevalensi stunting, ibu hamil berisiko, dan kurangnya pengetahuan ibu-ibu mengenai pencegahan stunting dan gizi seimbang untuk balita. Diharapkan dengan kegiatan ini, angka stunting di Jambesari mengalami penurunan. Kegiatan ini diselenggarakan oleh mahasiswa KKN BBK 3 dengan berkolaborasi dengan posyandu serta bidan desa setempat untuk mencapai tujuan tersebut. Selain itu, tim bidang kesehatan yang terdiri atas Tarissa Hasna Alifiyanti (FKp 2020) dan Ratmasari Alifina Damaratri (FIKKIA 2021) KKN BBK 3 memberikan pemahaman tentang pentingnya pencegahan stunting pada balita, pola makan seimbang untuk balita, dan pemberian ASI eksklusif. Mereka juga memberikan saran resep praktis untuk membuat makanan pendamping ASI untuk balita.

Stunting adalah gangguan pertumbuhan atau perkembangan yang dialami anak akibat gizi buruk, infeksi berulang, dan stimulasi psikososial yang tidak memadai. Akibat stunting adalah kerdil, pendek, kurus, serta gangguan belajar. Penyebab stunting adalah kemiskinan, kurangnya pemahaman orang tua, kurangnya peran protein dalam MP-ASI, penelantaran, kelainan/penyakit/alergi, lahir dengan berat badan rendah, lingkungan perokok, serta ASI eksklusif tidak diberikan pada bayi. 

Pada kegiatan sosialisasi pencegahan stunting, disampaikan beberapa hal untuk mencegah stunting diantaranya:

  1. Bagi remaja putri, mengonsumsi tablet tambah darah saat sedang menstruasi

  2. Pada masa kehamilan, lakukan konsultasi ke dokter dan penuhi nutrisi seperti asam folat, yodium, dan zat besi

  3. Untuk balita, dapat dilakkan berupa penerapan inisiasi menyusui dini, imunisasi, ASI eksklusif sampai usia bayi 6 bulan, pemantauan tumbuh kembang

  4. Gaya hidup bersih dan sehat

Selain dengan sosialisasi pencegahan stunting, diberikan pula saran menu untuk pembuatan MP-ASI. Makanan pendamping ASI (MP-ASI) adalah makanan yang mudah dikonsumsi dan dicerna oleh bayi. MP-ASI diberikan untuk bayi berusia 6-24 bulan. Kandungan yang harus ada dalam MP-ASI adalah energi, protein, dan mikronutrien. 

Gizi seimbang merupakan susunan asupan sehari-hari yang jenis dan jumlah zat gizinya sesuai dengan kebutuhan tubuh. Terdapat 4 pilar gizi seimbang. Pertama, mengonsumsi makanan dengan beraneka ragam. Kedua, pola hidup aktif dan berolahraga. Ketiga, menerapkan pola hidup bersih dan sehat. Keempat, menjaga berat badan ideal yang merupakan indikator yang menunjukkan bahwa telah terjadi keseimbangan gizi di dalam tubuh. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun