Mohon tunggu...
Ratih Wulandari
Ratih Wulandari Mohon Tunggu... Guru - Guru Fisika

Pendidik, pembelajar sepanjang hayat, penulis

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Tetap Sehat dan Produktif Selama #Dirumahaja

20 September 2020   16:01 Diperbarui: 20 September 2020   18:14 150
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Kondisi penyebaran COVID 19 di Indonesia kian hari kian memprihatinkan.  Kemarin, tanggal 19 September 2020, tercatat ada 4.168 kasus positif. Padahal, pada tanggal 1 September 2020 yang lalu, "baru" tercatat 2.775 kasus positif. Artinya, hanya dalam kurun waktu setengah bulan saja, jumlah kasus positif harian di Indonesia meningkat dari 2.000-an menjadi 4.000-an. Wajar kiranya jika kemudian berbagai instansi (termasuk sekolah tempat saya bekerja) kembali memberlakukan work from home.

Bekerja dari rumah tentu memiliki beberapa kelebihan, di antaranya adalah keleluasaan dalam pengaturan waktu. Sambil memastikan semua pekerjaan dari sekolah terselesaikan dengan baik, saya juga masih bisa memasak dan mengerjakan berbagai pekerjaan rumah tangga. 

Di sisi lain, bekerja dari rumah juga membuat jadwal kita tidak menentu. Tidak seperti di sekolah, ketika kita bisa saling mengingatkan untuk makan siang, di rumah saya dan suami justru pernah kelupaan dan akhirnya malah tidak makan siang dengan tepat waktu. 

Selain itu, jam tidur kami juga mulai bergeser menjadi lebih larut malam, mungkin karena kurang bergerak di siang hari, sehingga sulit untuk tertidur di malam hari. Oleh karena itu, akhirnya saya pun sadar, ternyata kami perlu mengubah siasat agar bisa tetap sehat dan produktif selama #dirumahaja. Berikut hal-hal yang kami lakukan untuk menjamin kesehatan dan produktivitas di masa pandemi ini.

  1. Menyempatkan olahraga di pagi hari

Alih-alih langsung mandi, sempatkanlah olahraga selama 30-40 menit di pagi hari. Jenis olahraganya pun bisa beragam: bersepeda, yoga, dan sebagainya. Jika di dekat tempat tinggal Anda sudah banyak yang terkonfirmasi positif COVID 19, mungkin sebaiknya lakukan olahraga di dalam rumah saja.

2. Sekali berbelanja, langsung membeli bahan makanan untuk 3-4 hari

Perlu disadari, semakin sering kita keluar rumah, semakin tinggi risiko kita terpapar atau tertular COVID 19. Oleh karena itu, ingatlah untuk menggunakan masker ketika keluar rumah. Selain itu, kurangi frekuensi Anda untuk keluar rumah. Salah satu caranya ialah dengan membeli bahan makanan untuk 3-4 hari setiap kali berbelanja. 

Dengan demikian, anda tidak perlu keluar rumah setiap hari. Begitu kembali ke rumah, cucilah tangan Anda, disinfektasi pegangan pintu dan kuncinya, kemudian mandi dengan bersih. Cucilah pakaian yang sudah Anda pakai keluar rumah, jangan dipakai ulang setelah mandi.

3. Berdandan

Jika Anda perempuan, tetaplah berdandan setiap hari. Hal ini membantu mood kita menjadi lebih baik dan kita terdorong untuk berperilaku lebih produktif. Boleh saja sih jika ingin bekerja dengan menggunakan piyama atau daster, tapi sebaiknya kita tidak terlihat "kucel" ya. Ketika melihat diri kita yang rapi dan segar melalui cermin, kita akan menjalani hari itu dengan lebih bersemangat.

4. Membersihkan dan merapikan rumah dengan teratur

Untuk yang satu ini sepertinya sudah tidak perlu dijelaskan lagi, ya? Terbayang tidak sumpeknya jika kita harus mengurung diri di dalam rumah selama berhari-hari dan rumahnya tidak bersih dan rapi? Pasti tidak betah, bukan? Supaya kita makin nyaman dan tetap sabar #dirumahaja, tentu kebersihan dan kerapian tempat tinggal adalah hal yang utama.

5. Makan makanan yang bergizi seimbang

Makanan yang bergizi seimbang berguna untuk menjaga imun tubuh agar tetap baik. Usahakan untuk memakan sayuran dan buah setiap hari. Pastikan juga kebutuhan protein terpenuhi. Tidak harus yang mahal-mahal, yang penting memenuhi kebutuhan tubuh akan nutrisi. Untuk buah, misalnya, tidak harus buah pear atau kiwi, pepaya dan pisang pun jadi. Untuk protein, tidak harus daging sapi atau daging ayam, kita tetap bisa memenuhi kebutuhan akan protein dengan memakan tahu, tempe, atau telur.

6. Mengembangkan hobi

Dulu (sebelum WFH), mungkin kita sulit mencari waktu untuk melakukan hal-hal yang kita sukai. Nah, mumpung kita "terjebak" di dalam rumah, yuk kita kembangkan lagi hobi kita. 

Selain supaya nggak bete #dirumahaja, kita juga jadi lebih produktif. Ada berbagai jenis hobi yang bisa kita lakukan walaupun kita berdiam di rumah, misalnya hobi membaca, memasak (termasuk membuat kue), membuat berbagai kerajinan, dan sebagainya. 

7. Meningkatkan kualitas diri

Di masa pandemi ini, banyak instansi pemerintah maupun swasta yang menawarkan berbagai pelatihan atau webinar yang bersifat online. Sebagai guru, banyak sekali webinar yang bisa saya ikuti. 

Dengan mengikuti berbagai webinar tersebut, saya mendapatkan ilmu baru yang bisa saya terapkan dalam pembelajaran. Sebagai individu yang mempunyai hobi membuat barang-barang kerajinan, saya juga mulai tertarik untuk mengikuti berbagai kursus online. Kita bisa membuat hiasan dengan teknik macrame, membuat sospeso, dan sebagainya. Apakah Anda tertarik?

8. Mempercantik rumah

Hal lain yang saya dan suami telah lakukan ialah merenovasi dan mempercantik rumah. Sejak suami saya diharuskan WFH (pada bulan Maret 2020), kami sudah mengganti dua buah pintu dan mempercantik teras di lantai atas. Kami juga telah merapikan taman di halaman belakang. Selain itu, kami juga sukses mengecat ulang dinding kamar depan, serta melapisi lantainya dengan vinyl bermotif kayu. Hampir semuanya kami kerjakan berdua saja. 

Rumah kami pun terlihat semakin cantik dan kami semakin betah di rumah. Sekarang kami bisa berpindah-pindah ruangan ketika bekerja, jadi tidak mudah bosan. Nah, jika Anda ingin mengikuti tips ini, pastikan Anda melakukannya di akhir pekan ya, jangan di hari kerja, supaya waktunya lebih leluasa.

9. Membuka pintu dan jendela secara berkala

Selain harus dijaga kebersihan, kerapian, dan keindahannya, sebaiknya kita juga membuka pintu dan jendela secara berkala. Usahakan agar membuka dua lubang (pintu atau jendela) yang letaknya berseberangan, supaya aliran udara di dalam rumah selalu segar dan tidak ada sumber penyakit yang "berdiam" di dalam rumah. 

Hal ini dikenal dengan sebutan cross ventilation. Selain itu, jendela dan pintu yang terbuka juga memungkinkan cahaya matahari langsung untuk masuk ke dalam rumah. Cahaya matahari langsung ini mengandung ultraviolet yang dapat membunuh kuman.

10. Beribadah dan berdoa dengan khusyuk

Di masa pandemi ini, saya yakin yang paling kita khawatirkan bukan saja apa yang terjadi hari ini, melainkan sampai kapan kita harus begini. Betul, kan? Apakah kita harus tetap terus di rumah sampai tahun depan, mengingat jumlah kasus positif setiap harinya terus meningkat tajam, bahkan setelah PSBB diperketat lagi di DKI Jakarta? 

Semakin banyaknya jumlah tetangga yang terinfeksi juga ikut meningkatkan kecemasan kita. Pada saat seperti ini, tentu ikhtiar saja tidak pernah cukup. Kita perlu bersikap sabar, ikhlas, dan tawakal kepada Tuhan YME.  

Bersikap ikhlas kepada ketentuan Tuhan berarti mempercayakan keselamatan diri kita kepada-Nya setelah melakukan usaha yang maksimal. Dengan beribadah dan berdoa yang khusyuk, semoga bisa menjadikan kita pribadi yang tetap optimis di masa yang tidak menentu ini.

Demikian sepuluh tips yang dapat saya bagikan untuk kehidupan yang tetap sehat dan produktif di masa pandemi ini. Semoga bermanfaat. Tidak lupa, saya sematkan doa, semoga pandemi ini dapat segera kita atasi bersama. Amin. 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun