Mohon tunggu...
RATIH RAMADHINTA
RATIH RAMADHINTA Mohon Tunggu... Mahasiswa

Saya adalah seorang mahasiswa di Universitas Negeri Semarang

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Strategi dan Aksi Nyata GERHANA : Membangun Kampus dan Masyarakat Bebas Narkoba

13 Oktober 2025   23:20 Diperbarui: 13 Oktober 2025   23:20 13
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Semarang, 13 Oktober 2025 —  Penyalahgunaan narkoba masih menjadi salah satu ancaman serius bagi masa depan bangsa. Tidak hanya menyasar kalangan dewasa, tetapi juga mulai merambah pada kalangan remaja dan mahasiswa. Menyadari akan  hal ini Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) dari Universitas Negeri Semarang, GERHANA, terus menunjukkan komitmennya sebagai gerakan mahasiswa yang berfokus pada upaya pencegahan dan edukasi bahaya narkoba di lingkungan kampus hingga lingkungan masyarakat. Melalui berbagai kegiatan sosial, penyuluhan, serta kolaborasi dengan lembaga resmi, GERHANA berupaya membangun ketahanan mental mahasiswa agar tidak mudah terjerumus dalam penyalahgunaan narkoba.

Berdasarkan hasil wawancara dengan pihak GERHANA, diperoleh daerah-daerah tersebar dengan berbagai indikasi yang berbeda-beda tergantung tingkat banyaknya kasus penyalahan narkoba di daerah tersebut. Faktor-faktor yang menjadi penyebab utama seseorang mencoba-coba narkoba hingga kecanduan narkoba meliputi rasa ingin tahu yang tinggi, pengaruh lingkungan sosial, tekanan pergaulan, lemahnya kontrol diri, serta kurangnya pengawasan dari keluarga. Selain itu hasil wawancara juga menyebutkan bahwa bahwa banyak mahasiswa mengalami tekanan akibat tugas kuliah, masalah pribadi, atau lingkungan sosial. Untuk itu, GERHANA berupaya membantu mahasiswa mengelola stres dan membangun ketenangan diri. Salah satu upaya nyata yang dilakukan oleh GERHANA ialah dengan menempelkan poster di mading setiap fakultas untuk mengingatkan agar tidak terjerumus ke dalam lingkaran penyalahgunaan narkoba. Selain itu, mereka juga aktif membuat konten edukatif di media sosial, menyelenggarakan seminar nasional, serta kampanye-kampanye anti narkoba. 

GERHANA juga mengadakan kunjungan ke panti rehabilitasi agar para anggota dan mahasiswa memahami lebih dalam kondisi para penyintas ketergantungan narkoba, mulai dari fisik hingga sisi psikologisnya. Tak hanya itu, UKM ini bekerja sama dengan BNN Provinsi untuk memberikan pelatihan bagi anggotanya sebelum turun langsung ke lapangan agar memiliki keterampilan yang memadai. Selain itu GERHANA bisa menjadi wadah untuk speak up bagi mahasiswa yang mungkin mengalami tekanan mengenai hal-hal serupa.

Dari sisi perilaku, GERHANA menjelaskan mengenai pentingnya kepekaan terhadap perubahan sikap seseorang terutama orang-orang disekitar kita. Tanda-tanda awal yang mungkin dapat terjadi pada orang yang menyalahgunakan narkoba adalah seperti mata sayu, kulit pucat, hingga perilaku menarik diri dari lingkungan sosial bisa menjadi indikasi awal seseorang mulai terpengaruh. Di sini teman sebaya punya peran yang sangat penting. Kita dapat mendekati dan bertanya dengan rasa empati jika seseorang terlihat berbeda dari biasanya misalnya seperti “ada masalah apa?” atau “ada apa, kenapa kamu terlihat lelah?”  Biasanya mereka memang sulit untuk terbuka, namun pendekatan personal bisa sangat membantu mereka.

Di era yang serba digital ini, GERHANA menyadari banyaknya konten media sosial yang menormalisasi narkoba hingga derasnya arus konten-konten di media sosial yang menggambarkan narkoba sebagai sesuatu yang keren dan patut untuk dicoba. Fenomena ini dirasa cukup berbahaya, terutama bagi generasi muda yang rentan terpengaruh oleh trend-trend di media sosial. Literatur kajian menegaskan bahwa media sosial secara konsisten menjadi sumber data yang penting sekaligus sebagai tantangan bagi penegakan hukum terkait zat terlarang. Namun, menurut GERHANA, persoalan ini harus dipahami dengan konteks yang benar.“Sebenarnya narkoba adalah obat medis yang bermanfaat bagi orang sakit. Namun karena disalahgunakan, efeknya jadi berbahaya. Itulah yang kami tekankan dalam edukasi digital kami,” jelas Bara Pamenang selaku Ketua Umum GERHANA. Selain itu GERHANA juga aktif menyebarkan infografis dan ajakan positif di media sosial kampus untuk melawan narasi keliru yang beredar secara daring.

Dalam menjalankan programnya, GERHANA menghadapi berbagai tantangan, terutama dalam hal komunikasi dan penerimaan masyarakat. Sulitnya menyesuaikan bahasa di tiap tingkat masyarakat, kemudian tidak semua orang tertarik ikut penyuluhan, tergantung lingkungan dan kesiapan mereka. Selain itu, kesiapan sumber daya manusia dari pihak GERHANA sendiri juga menjadi tantangan tersendiri. Meski demikian, semangat GERHANA tak surut. Melalui penyuluhan, pelatihan, dan kampanye edukatif, GERHANA berharap dapat memperluas jangkauan gerakannya dalam gerakan anti narkoba untuk mewujudkan generasi penerus bangsa yang bersih dari bahaya pemakaian narkoba.

Dengan dilakukannya berbagai program hingga upaya pencegahan yang dilakukan oleh GERHANA, menunjukkan komitmen GERHANA yang begitu besar untuk beradaptasi terhadap dinamika baru penyalahgunaan narkoba, baik di dunia nyata maupun di dunia digital sekarang ini. Hal tersebut dilakukan karena selain untuk menekan angka pengguna narkoba, melainkan juga untuk membangun ketahanan masyarakat terhadap narkoba melalui edukasi, pemberdayaan, dan kolaborasi antar sektor. 

Dengan adanya dukungan dari masyarakat, lembaga pendidikan, serta generasi muda yang sadar akan banyaknya bahaya narkoba, diharapkan agar tercipta lingkungan sosial yang sadar,  sehat, dan aman. Pencegahan narkoba bukan hanya sebagai tugas pemerintah, tetapi menjadi tanggung jawab bersama seluruh masyarakat. Sinergi yang kuat antara kesadaran individu dan gerakan kolektif masyarakat akan menjadi kunci dalam mewujudkan Indonesia yang bersih dari narkoba dan berdaya saing tinggi untuk masa depan bangsa.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun