Seorang anak usia belasan tahun tiba-tiba menggelar sajadahnya kesamping, membagi dua dengan saya yang berada disebelahnya menjelang solat Isya di mesjid Al-Fatah, Ambon. "Terima kasih ya, siapa nama? tanya saya. Hanifah, kelas 6 SD, jawabnya sambil senyum malu-malu. Tak lama kemudian di kiri, kanan, dan belakang saya dipenuhi puluhan anak-anak berusia belasan tahun berbaris solat Isya. Namanya juga anak-anak, ada saja yang berisik dan menganggu temannya saat solat, hehe. Setelah solat mereka ngobrol-ngobrol, berlarian, tapi tak lama lalu membentuk kelompok-kelompok kecil disudut-sudut mesjid, duduk menghadap ustadz. Kata Salma, gadis Ambon 14 th yg berbincang dengan saya bada solat, kegiatan pengajian ini rutin setiap hari di mesjid Al-Fatah kecuali hari kamis dan minggu, selepas bada magrib hingga jam 9 malam. Mereka diajarkan solat, iqro, baca Quran oleh para ustad. "Salma senang mengaji? ustad ngasih tau apa?", tanya saya penasaran. Sambil senyum-senyum, gadis berjilbab bilang bahwa dia senang, dan ustad bilang jang jalan malam-malam, nanti ada yg panggil. "Salma seng takut jalan malam-malam k?", tanya saya lagi. "Seng, karna jalannya ramai bareng teman-teman", jawabnya.
Alhamdulillah, masih banyak anak-anak yang semangat mengaji, ustad-ustad yang ikhlas berbagi di kota yang jumlah mesjidnya hampir sama banyaknya dengan gereja. Semoga Ambon tetap aman dan damai, karna katong samua basudara.
[caption id="attachment_342699" align="alignleft" width="528" caption="Anak-anak setelah solat isya"][/caption]
[caption id="attachment_342702" align="alignleft" width="529" caption="Lalu mereka bertebaran membentuk kelompok-kelompok"]