Mohon tunggu...
Ratih Prasedyawati
Ratih Prasedyawati Mohon Tunggu... Guru - Guru di sekolah swasta

saya Ratih Prasedyawati tinggal di kota Bekasi, hobi saya menulis, membaca dan beberes

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

(Risalah Ramadhan hari ke-1 tahun 1445 H), Jenis-Jenis Rezeki dalam Al Qur'an: Junaedi Putra, S.Pd, S.Ag

13 Maret 2024   08:55 Diperbarui: 13 Maret 2024   09:01 178
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Input sumber gambar foto pribadi

Bekasi- Semenjak dunia sosmed sangat populer, banyak yang memanfaatkan menjadi tempat berbagi kebaikan salah satunya budaya berbagi ilmu kebaikan dalam berbagai pengetahuan,  apalagi diawal Ramadhan ini, dishare di grup-grup atau melalui jalur pribadi (japri) banyak sekali yang mengirimkan ilmu kebaikan seputar Ramadhan dan lain-lain, salahsatunya kiriman ilmu dari Sahabatku melalui japri yaitu Bapak Junaedi Putra, S.Pd., S.Ag. beliau mengajar PAI dan Bahasa Jepang di SMAN 22 Kota Bekasi, Bapak Junaedi sebagai Ustad yang dipanggil sensei.

Beliau sangat konsekuen dengan menulis tentang ilmu-ilmu agama dan mensharenya melalui grup-grup WA atau melalui japri.

Di hari pertama Ramadhan (1 Ramadhan 1445) tgl 12 Maret 2024 Bapak Junaedi Putra, S.Pd., S.Ag, menshare  Risalah Ramadhan hari ke-1 tahun 1445 H; Jenis-Jenis Rezeki dalam Al Qur'an.

Berikut adalah Risalah yang Bapak Junaedi Putra, S.Pd., S.Ag sampaikan.

Input sumber gambar foto pribadi
Input sumber gambar foto pribadi

Pendahuluan

Diriwayatkan bahwa imam Syafi'i pernah berdebat dengan gurunya tentang rezeki. Imam Malik meyakini bahwa rezeki itu sudah ditaqdirkan maka jika memang sudah Allah taqdirkan seseorang akan mendapatkan rizki maka dia pasti mendapatkannya meskipun ia tidak bekerja apapun. Sementara Imam Syafi'i meyakini bahwa rezeki itu didapat dengan bekerja. Akhirnya mereka berpisah dengan tetap pada pendapatnya masing-masing. Di perjalanan, Imam Syafi'i dimintai tolong untuk memanen buah anggur. Selesai bekerja, Imam Syafi'i teringat perdebatannya dengan gurunya. Untuk membuktikan keyakinannya bahwa rezeki akan datang dengan bekerja maka ia bawa sekeranjang anggur itu kehadapan guunya yaitu Imam Malik.

Singkat cerita mereka berbasa basi sambil makan anggur. Lalu Imam Syafi'i berkata "ini membuktikan ucapan saya tadi bahwa rezeki didapatkan karena bekerja. Jika tadi saya tidak bekerja, maka saya tidak akan mendapatkan sekeranjang anggur ini".

Imam Malik menjawab "alhamdulillah padahal sejak tadi saya berharap ingin makan anggur eh tiba-tiba kau datang membawa anggur".

Akhirnya mereka berduapun tertawa karena ternyata keduanya sama sama-sama benar.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun