Semua orang menginginkan menjadi pribadi yang tenang dan produktif. Kenyataannya bukan ketenangan dan produktivitas yang didapat tapi banyak yang hidup dalam keadaan terburu-buru, lelah, stress, emosional dan putus asa.
Kemajuan teknologi digital dalam bentuk sosial media dan aplikasi telekomunikasi seringkali membuat kita mengalami distraksi. Sebuah riset menyampaikan bahwa rata-rata orang memeriksa handphone setiap 7 menit.
Saat bekerja sambil membuka sosmed contohnya. Yang terjadi adalah otak akan bekerja lebih berat untuk fokus agar dapat menyelesaikan kegiatan tersebut dengan baik. Padahal otak punya yang disebut dengan rentang perhatian. Dimana otak hanya dapat fokus pada satu hal untuk satu waktu. Ketika dua hal tersebut dilakukan secara bersamaan (multitasking) maka otak akan lelah.1
Di saat otak sudah mulai lelah bekerja, daya fokus dalam menjalani berbagai aktivitas akan terganggu. Hal ini bisa membuat kualitas pekerjaan anda menjadi berkurang dan sangat mungkin akan lebih lama karena anda perlu mengulang kembali pekerjaan tersebut karena ada banyak kesalahan yang dilakukan.
Saat ada kesempatan bersama keluarga di rumah. Kita seringkali menjumpai anggota keluarga yang berbicara sambil asik main handphone. Secara fisik, tubuhnya hadir. Tapi pikirannya tidak hadir karena melayang terbawa oleh update status teman FB atau foto-foto menarik teman di IG.
Akibatnya dari ketiadaan fokus dan hadir total dalam melakukan aktivitas adalah tidak tenang alias stress, produktivitas menurun dan komunikasi di keluarga menjadi tidak efektif. Inilah salah satu tantangan terbesar di era saat ini.
Saat rileks, spontanitas, kejernihan berpikir, dan kemampuan menikmati hidup meningkat.