Mohon tunggu...
Ronald Pasir
Ronald Pasir Mohon Tunggu... Economist, Stock trader, financial adviser, freelance writer

Hobi Mancing dilaut, menyukai humor, open minded, peniti jalan kehidupan. Suka menulis, percaya bahwa kata-kata bisa menjadi senjata nurani. Menulis bukan untuk menjadi populer, tapi untuk membela yang tertindas dan menggugah yang terlena. Diam di tengah ketidakadilan adalah bentuk pengkhianatan terhadap kemanusiaan.

Selanjutnya

Tutup

Politik

Irak: Apa Kabar Setelah Kejatuhan Saddam Husein?

24 Juni 2025   19:16 Diperbarui: 24 Juni 2025   19:21 66
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Irak: Negeri Tanpa Kedaulatan

Irak saat ini adalah medan perang yang tak diakui antara dua kekuatan besar: Amerika dan Iran.
*Amerika masih punya pangkalan militer, drone, dan pengaruh politik di jantung pemerintahan Irak.
*Iran mengendalikan puluhan milisi Syiah bersenjata dan partai politik dominan di parlemen Baghdad.

Irak tidak berdaulat. Ia seperti tanah kosong yang dijadikan papan catur dua adikuasa. Rakyatnya hanya bidak yang dikorbankan.

Korupsi, Kemiskinan, dan Kematian Identitas Nasional

Meski memiliki cadangan minyak terbesar kelima di dunia, rakyat Irak tetap miskin.
*Listrik mati berjam-jam per hari,
*air bersih langka,
*pengangguran tinggi,
*dan sistem kesehatan nyaris kolaps.

Setiap kementerian dikuasai faksi politik atau milisi. Korupsi dilembagakan. Rakyat menyebutnya "negara tanpa negara."

Yang lebih menyedihkan: identitas nasional hancur. Irak bukan lagi "negara Irak," tapi kumpulan kelompok sektarian yang hanya setia pada etnis, mazhab, atau milisi mereka.

Bandingkan dengan Era Saddam? Ironis Tapi Realistis

Saddam Husein adalah diktator. Tidak ada yang membantah itu. Ia menindas lawan politik, menggunakan kekerasan brutal, dan mengekang kebebasan.

Tapi di bawah Saddam:
*Irak punya sistem pendidikan terbaik di Timur Tengah,
*layanan kesehatan gratis,
*nasionalisme yang kuat,
*dan negara yang berfungsi.

Kini, di era pasca-Saddam, Irak punya demokrasi di atas kertas, tapi tidak punya negara dalam kenyataan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun