Mohon tunggu...
Rashifa Imania
Rashifa Imania Mohon Tunggu... Mahasiswa

Mahasiswa Universitas Negeri Jakarta

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Dampak Sampah Sungai Ciliwung di Sempur : Menggugah Kesadaran Demi Masa Depan Bersih

26 Mei 2025   08:38 Diperbarui: 26 Mei 2025   08:38 118
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sungai Ciliwung di Sempur telah lama menghadapi permasalahan sampah yang semakin mengkhawatirkan. Sampah yang mengendap dan mengalir di sungai tidak hanya mencemari air, tetapi juga mengancam ekosistem serta kualitas hidup masyarakat yang tinggal di sekitarnya. Masalah ini berkaitan erat dengan tujuan Sustainable Development Goals (SDGs), khususnya SDG 6 yang menekankan pentingnya akses terhadap air bersih dan sanitasi yang layak. Sungai yang tercemar menghambat upaya ini, karena air yang seharusnya bisa dimanfaatkan untuk kehidupan sehari-hari justru berubah menjadi sumber penyakit dan polusi.
Selain itu, pencemaran sungai juga menjadi tantangan dalam mewujudkan SDG 11, yang bertujuan untuk menciptakan kota dan permukiman yang berkelanjutan.

Lingkungan yang bersih adalah faktor utama dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat, sehingga pengelolaan sampah yang efektif di sepanjang Sungai Ciliwung sangat berkontribusi dalam mencapai target ini. Jika tidak ditangani dengan baik, pencemaran air dapat memperburuk kondisi kesehatan warga dan menurunkan kualitas tempat tinggal mereka. Oleh sebab itu, pemerintah kelurahan bersama RW setempat telah berupaya melakukan berbagai langkah, seperti mengadakan sosialisasi dan edukasi tentang pengelolaan sampah, serta menginisiasi program bank sampah yang bertujuan mengurangi volume limbah yang berakhir di sungai.
Pentingnya konsumsi dan produksi yang bertanggung jawab sebagaimana yang diusung dalam SDG 12 juga menjadi bagian integral dari solusi dalam mengatasi permasalahan sampah di Sungai Ciliwung.

 Banyak dari limbah yang mencemari sungai berasal dari penggunaan plastik sekali pakai, produk yang tidak terurai, serta sisa makanan yang dibuang sembarangan. Dengan meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya mengurangi sampah dan mendaur ulang, diharapkan penggunaan sumber daya bisa lebih bijak dan limbah yang dihasilkan dapat diminimalkan. Upaya ini juga melibatkan berbagai pihak, termasuk komunitas lingkungan dan industri daur ulang, yang berkolaborasi dalam memberikan solusi nyata bagi masalah pencemaran sungai.
Melalui pendekatan berbasis SDGs, pengelolaan sampah di Sungai Ciliwung diharapkan dapat menjadi lebih sistematis dan berkelanjutan. Kesadaran dan aksi kolektif dari pemerintah, komunitas, serta warga menjadi kunci utama dalam menciptakan lingkungan yang lebih bersih dan sehat. Jika langkah-langkah ini terus diperkuat, maka Sempur dapat menjadi contoh bagaimana pendekatan global seperti SDGs dapat diterapkan secara lokal untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekaligus menjaga kelestarian lingkungan.

Kelurahan dan RW di Sempur telah mengambil berbagai langkah untuk mengatasi permasalahan pencemaran sungai. Beberapa upaya yang dilakukan antara lain:

Edukasi dan Sosialisasi kepada Masyarakat Kelurahan secara rutin mengadakan kampanye dan penyuluhan tentang pentingnya menjaga kebersihan sungai. Warga diberi pemahaman bahwa membuang sampah ke sungai bukanlah solusi, melainkan masalah yang semakin memperburuk kondisi lingkungan.

Pembersihan Sungai Secara Berkala RW dan komunitas lingkungan bekerja sama dalam kegiatan rutin membersihkan sampah yang menumpuk di sungai. Kegiatan ini dilakukan dengan melibatkan sukarelawan dari berbagai lapisan masyarakat.

Program Bank Sampah Program ini memungkinkan warga untuk menyetorkan sampah yang dapat didaur ulang seperti plastik, kertas, dan logam. Sampah yang dikumpulkan akan dikirim ke fasilitas daur ulang dan warga mendapatkan insentif ekonomi dari partisipasi mereka dalam program ini.

Peningkatan Infrastruktur Pengelolaan Sampah Pemerintah setempat telah berupaya menyediakan lebih banyak tempat sampah umum di sekitar wilayah pemukiman, sehingga warga memiliki tempat pembuangan yang lebih baik daripada membuangnya ke sungai.

Sehingga dapat disimpulkan Permasalahan sampah yang mencemari Sungai Ciliwung di Sempur adalah isu yang tidak bisa diabaikan. Sampah yang menumpuk bukan hanya merusak ekosistem sungai, tetapi juga berkontribusi pada berbagai masalah lingkungan dan kesehatan masyarakat. Dampak yang ditimbulkan meliputi pencemaran air, meningkatnya risiko banjir, gangguan terhadap kehidupan makhluk hidup di sungai, serta meningkatnya potensi penyakit akibat air yang tercemar. Jika permasalahan ini tidak segera ditangani dengan serius, dampaknya akan semakin besar dan menyulitkan kehidupan masyarakat di sekitar sungai.

Kaitannya dengan Sustainable Development Goals (SDGs) menjadi semakin jelas ketika melihat bahwa pencemaran sungai ini berlawanan dengan tujuan-tujuan global seperti SDG 6 yang menekankan pentingnya akses terhadap air bersih dan sanitasi, SDG 11 yang bertujuan menciptakan permukiman berkelanjutan, serta SDG 12 yang mengajak masyarakat untuk mengelola konsumsi dan produksi secara lebih bertanggung jawab. Oleh karena itu, pendekatan berbasis SDGs sangat relevan dalam menangani masalah ini, dengan tujuan untuk menciptakan sistem pengelolaan sampah yang lebih baik serta meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga kebersihan lingkungan.

Berbagai upaya yang telah dilakukan oleh kelurahan dan RW setempat menjadi langkah awal dalam mengatasi pencemaran Sungai Ciliwung. Mulai dari program edukasi kepada masyarakat, pembersihan sungai secara berkala, hingga penerapan sistem Bank Sampah, semua inisiatif ini berpotensi membawa perubahan positif jika dilakukan secara konsisten dan mendapat dukungan penuh dari seluruh warga. Selain itu, kerja sama dengan komunitas lingkungan, pihak swasta, dan lembaga terkait perlu terus dikembangkan guna menciptakan solusi yang lebih berkelanjutan dan jangka panjang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun