Mohon tunggu...
Rashifa Imania
Rashifa Imania Mohon Tunggu... Mahasiswa

Mahasiswa Universitas Negeri Jakarta

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Dampak Sampah Sungai Ciliwung di Sempur : Menggugah Kesadaran Demi Masa Depan Bersih

26 Mei 2025   08:38 Diperbarui: 26 Mei 2025   08:38 116
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sungai Ciliwung adalah salah satu sungai paling penting di Pulau Jawa, membentang dari hulu di kawasan Puncak hingga muaranya di Jakarta. Bagi masyarakat yang tinggal di sepanjang alirannya, termasuk warga Sempur, sungai ini memiliki peran vital sebagai sumber air, jalur transportasi, serta tempat berbagai aktivitas kehidupan. Namun, dalam beberapa dekade terakhir, sungai Ciliwung menghadapi permasalahan serius berupa pencemaran sampah yang semakin meningkat.

Sampah yang mengalir dan menumpuk di sungai membawa dampak buruk tidak hanya bagi lingkungan tetapi juga bagi kesehatan serta kesejahteraan masyarakat. Polusi ini berkaitan erat dengan beberapa Sustainable Development Goals (SDGs), khususnya SDG 6 (Air Bersih dan Sanitasi), SDG 11 (Kota dan Permukiman yang Berkelanjutan), serta SDG 12 (Konsumsi dan Produksi yang Bertanggung Jawab). Oleh karena itu, upaya yang dilakukan oleh pemerintah kelurahan, RW, serta komunitas setempat sangat penting untuk mengatasi masalah ini dan menciptakan lingkungan yang lebih bersih serta sehat bagi generasi mendatang.

Pencemaran sungai akibat sampah adalah permasalahan besar yang telah berlangsung cukup lama. Sejumlah faktor menjadi penyebab utama kondisi ini, antara lain:

Lemahnya Kesadaran Masyarakat Sebagian warga masih belum memahami dampak dari membuang sampah ke sungai. Banyak yang menganggap sungai sebagai tempat pembuangan alami tanpa mempertimbangkan akibatnya dalam jangka panjang.

Kurangnya Infrastruktur Pengelolaan Sampah Minimnya fasilitas pembuangan sampah yang memadai membuat banyak warga memilih sungai sebagai tempat pembuangan terakhir. Kekurangan tempat sampah umum dan sistem daur ulang yang belum optimal menjadi kendala dalam mencegah masyarakat membuang limbah ke sungai.

Dampak Lingkungan yang Serius Sampah yang menumpuk di sungai menyebabkan berbagai masalah lingkungan seperti pencemaran air, peningkatan risiko banjir akibat aliran yang terhambat, serta rusaknya ekosistem sungai yang menjadi habitat bagi berbagai organisme.

Dampak dari pencemaran sungai Ciliwung sangat kompleks, mencakup berbagai aspek kehidupan masyarakat. Berikut adalah beberapa efek negatif yang dihasilkan akibat sampah di sungai:

Pencemaran air Sampah plastik, limbah rumah tangga, dan bahan kimia yang dibuang ke sungai menyebabkan kualitas air menurun. Air sungai yang sebelumnya dapat digunakan untuk kebutuhan sehari-hari kini menjadi tercemar dan berbahaya bagi kesehatan.

Peningkatan risiko banjir Sampah yang menumpuk di bantaran dan aliran sungai berpotensi menghambat arus air. Saat hujan deras, air yang tersumbat oleh sampah dapat meluap dan menyebabkan banjir di wilayah sekitar sungai, termasuk Sempur.

Gangguan terhadap ekosistem sungai Sungai Ciliwung merupakan rumah bagi berbagai spesies ikan dan hewan air lainnya. Sampah yang mencemari air menyebabkan ketidakseimbangan ekosistem, membahayakan flora dan fauna yang bergantung pada sungai untuk kelangsungan hidupnya.

Masalah kesehatan masyarakat Air sungai yang tercemar meningkatkan risiko penyakit seperti diare, infeksi kulit, serta masalah pernapasan akibat polusi udara dari sampah yang membusuk.  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun