Mohon tunggu...
Rashaka Omar Briansyah
Rashaka Omar Briansyah Mohon Tunggu... Jurnalis - pelajar

pelajar

Selanjutnya

Tutup

Trip

Liburan Sekolah

31 Juli 2019   13:36 Diperbarui: 31 Juli 2019   13:46 9
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Travel. Sumber ilustrasi: PEXELS/Jcomp

Liburan tahun ini biasa aja dan paling jauh ke Bandung. Hari Pertama sampe hari lima belas di rumah nonton TV seharian di rumah waktu puasa. Saat lebaran kami pergi ke CIBUBUR untuk sholat eid. Lalu kami makan di rumah andung (nenek Bahasa MInangkabau) lalu banyak tamu kerabat tetangga. Setelah dari cibubur keesokan harinya kami pergi ke Bandung untuk bertemu Keluarga Mama. Sepupuku yang tinggal di Jakarta juga ikut pergi ke Bandung. Di Bandung kami hanya dirumah sampai di hari kelima kami pergi ke Rempoa untuk bertemu dengan keluarga besar almahumah Oma (nenek). Setelah itu kami pergi ke anco untuk makan bareng keluarga ayah. 

Hari Pertama sampe hari lima di rumah nonton World Cup seharian di rumah. Lalu aku dan adik ku pergi ke bandung sendiri. Disana kami membantu sepupuku menjaga adiknya yang masih bayi lalu melihat dia main PUBG dan main bola (sampe kena Lampu). Selain itu aku ngajaak dia nonton pildun Prancis lawan Argentina. Lalu saat malam aku tiba tiba dibangunin untuk nutup pagar terkena jatungan. Saat pagi aku bangun unyuk sarapan dan akhirnya diberi tahu bahwa opa terkena jatungan. Lalu mama ku sampai ke bandung untuk merawat opa. Lalu tigahari kemudian kami pulang setelah pamit dengan opa. Lalu adik ku sunat di bandung. Lalu aku ada di rumah seharian.

Lalu saya menikmati liburan dengan pergi ke Semarang disana saya mayoritas di hotel tapi saya juga pergi ke Lawang sewu yang memiliki sejarah sebagai berikut Bangunan Lawang Sewu dibangun pada 27 Februari 1904 dengan nama lain Het hoofdkantor van de Nederlands-Indische Spoorweg Maatschappij(Kantor Pusat NIS). Awalnya kegiatan administrasi perkantoran dilakukan di Stasiun Semarang Gudang (Samarang NIS), namun dengan berkembangnya jalur jaringan kereta yang sangat pesat, mengakibatkan bertambahnya personil teknis dan tenaga administrasi yang tidak sedikit seiring berkembangnya administrasi perkantoran.

Pada akibatnya kantor NIS di stasiun Samarang NIS tidak lagi memadai. Berbagai solusi dilakukan NIS antara lain menyewa beberapa bangunan milik perseorangan sebagai solusi sementara yang justru menambah tidak efisien. Apalagi letak stasiun Samarang NIS berada di dekat rawa sehingga urusan sanitasi dan kesehatan pun menjadi pertimbangan penting. Maka, diusulkanlah alternatif lain: membangun kantor administrasi di lokasi baru. Pilihan jatuh ke lahan yang pada masa itu berada di pinggir kota berdekatan dengan kediaman Residen. Letaknya di ujung Bodjongweg Semarang (sekarang Jalan Pemuda), di sudut pertemuan Bodjongweg dan Samarang naar Kendalweg (jalan raya menuju Kendal).

NIS mempercayakan rancangan gedung kantor pusat NIS di Semarang kepada Prof. Jacob F. Klinkhamer (TH Delft) dan B.J. Quendag, arsitek yang berdomisili di Amsterdam. Seluruh proses perancangan dilakukan di Belanda, baru kemudian gambar-gambar dibawa ke Kota Semarang. Melihat dari cetak biru Lawang Sewu tertulis bahwa site plan dan denah bangunan ini telah digambar di Amsterdam pada tahun 1903. Begitu pula kelengkapan gambar kerjanya dibuat dan ditandatangani di Amsterdam tahun 1903.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun