Memudarnya sebuah warna pokok, merupakan cermin dari tidak terawatnya suatu benda. Merah itu akan memudar seiring dengan tingkah laku penghuninya. Merah adalah warna pokok, dimana sekarang banyak tindakan yang sangat tidak mencerminkan budaya kita sebagai orang timur. Budaya Sopan Santun dan menghargai orang lain lebih dikenal juga dengan sebutan Tepo Seliro, hampir tidak kita temui di nuansa warna merah yang saat ini berkuasa.
Arogansi yang terlihat di berbagai bidang, membuat kita muak, tapi hanya bisa bersabar. Betapa tidak muak sepertinya pisau bermata dua yang tajam ke bawah dan tumpul keatas. Sebut saja ketika berkumpul nya suatu massa tidak bisa di sebut berkumpul karena perlakuan yang berbeda dari sang penguasa. Hukuman nya pun berbeda antara berkumpulnya orang yang tidak berwarna merah. Selain warna merah dianggap salah. Berkumpulnya warna putih disebut suatu masalah dan diartkan sebagai pelanggaran terhadap hukum yang berlaku sehingga harus didenda Rp 50.000.000,-.
Tetapi berkumpulnya warna merah tidak disebut sebagai pelanggaran, karena diartikan sebagai antusiasme sesaat, yang nyatanya sama-sama berkumpul. Warna merah masih dominan, tetapi apakah warna ini akan tetap dominan selamanya?
Karena sejatinya semua warna memiliki hak dan kewajiban yang sama dimata hukum kecuali hukumnya sudah tergadai. Pasukan warna merah masih saja harus kita lihat dengan segala arogansinya, walaupun tidak semuanya arogan, ada juga yang baik dari warna merah tersebut. Bermula dari keinginan untuk melanjutkan ke periode berikutnya, tetapi semua tidak berjalan dengan sempurna. Ada hal yang diluar kendali kita, kekuatan yang Maha Dahsyat akan bekerja tanpa pandang bulu, kekuatan itu yang menggerakkan semua yang ada di bumi dan langit. Bisa saja kejahatan akan menang tetapi, bisa juga kejahatan menjadi pemenang karena untuk menguji Imam seseorang. Bukan permasalahan menang atau kalah tetapi berpihak kemana kita saat ini.
Semoga jalan yang kita lalui tidak senantiasa berwarna merah, putih ataupun warna lain, tetapi jalan yang mudah kita lalui dengan berbagai warna yang menghiasinya.
Cikarang, 19 Oktober 2021