Mohon tunggu...
Siti Suhaerah
Siti Suhaerah Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Efektivitas Perubahan Kurikulum di Indonesia

15 Mei 2016   12:37 Diperbarui: 15 Mei 2016   12:58 2226
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Media. Sumber ilustrasi: PIXABAY/Free-photos

Pembelajaran adalah suatu proses interaksi antara guru dengan siswa yang terencana dan sistematis untuk mencapai suatu tujuan. Oleh karena pembelajaran harus dilaksanakan secara terencana dan sistematik maka peran kurikulum disini sangat penting. Kurikulum yang merupakan sebuah sistem menjadi patokan seorang guru dalam proses pembelajaran itu sendiri. Namun apa jadinya jika kurikulum itu tidak beraturan dan terkesan berantakan dikarenakan sebuah pergantian kurikulum yang tak terencana?

Memang pergantian atau perubahan kurikulum dilakukan guna untuk menyesuaikan perkembangan zaman dan kurikulum lama dianggap sudah tidak sesuai lagi dengan keadaan dan kebutuhan zaman. Dan juga untuk memperbaiki kekurangan kurikulum lama dengan kurikulum baru. Namun perubahan itu sendiri harus diiringi dengan persiapan yang cukup matang seperti mempersiapkan guru sebagai pelaksana kurikulum itu sendiri sehingga pelaksanaan kurikulum baru dapat berjalan efektif dan efesien.

Perubahan kurikulum pendidikan di Indonesia bukan kali yang pertama, namun Indonesia sudah mengalami perubahan kurikulum beberapa kali. Kurikulum yang pernah berlaku di Indonesia sebelum kurikulum 2013, seperti Kurikulum 1947, kurikulum 1952, rencana kurikulum 1964 dan kurikulum 1964, kurikulum 1975, kurikulum 1984, kurikulum 1994, kurikulum berbasis kompetensi 2004, kurikulum tingkat satuan pendidikan 2006. Pada dasarnya semua kurikulum memuat tujuan pokok yang sama yaitu tujuan pendidikan nasional Indonesia ; mencerdaskan kehidupan bangsa.

Perubahan dari Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan 2006 –yang sudah berlaku hampir tujuh tahun lamanya- ke kurikulum 2013(kurtilas) sempat menimbulkan masalah yang cukup menarik perhatian masyarakat Indonesia. Seperti yang ditulis Rifa Nadia Nurfuadah dalam okezone bahwasannya masalah utama kurtilas yaitu :

  • Tidak ada kajian terhadap penerapan kurikulum 2006 yang berujung pada kesimpulan urgensi perpindahan kepada kurikulum 2013.
  • Tidak ada evaluasi menyeluruh terhadap uji coba penerapan kurikulum 2013 setelah setahun penerapan di sekolah-sekolah yang ditunjuk.
  • Kurikulum sudah diterapkan di seluruh sekolah di bulan Juli 2014, sementara instruksi untuk melakukan evaluasi baru dibuat 14 Oktober 2014, yaitu enam hari sebelum pelantikan presiden baru (Peraturan Menteri no 159).
  • Penjelasan poin ini adalah pada pasal 2 ayat 2 dalam peraturan Menteri nomor 159 tahun2014 itu menyebutkan bahwa Evaluasi Kurikulum untuk mendapatkan informasi mengenai: Kesesuaian antara ide Kurikulum dan Desain Kurikulum; Kesesuaian anatara Desain Kurikulum dan Implementasi Kurikulum; dan kesesuaian antara ide kurikulum, Hasil kurikulum, dan dampak kurikulum.
  • Pada kenyataanya kurikulum 2013 diterapkan di seluruh sekolah sebelum dievaluasi kesesuaian anatara ide, desain, dokumen hingga dampak kurikulum.
  • Penyeragaman tema di seluruh kelas, sampai metode, isi pembelajaran dan buku yang bersifat wajib sehingga terindikasi bertentangan dengan UU Sisdiknas.
  • Penyusunan Konten Kompetensi Inti dan Kompetensi dasar yang tidak seksama sehingga menyebabkan ketidakselarasan.
  • Kompetensi spiritual dan sikap terlalu dipaksakan sehingga mengganggu substansi keilmuan dan menimbulkan kebingungan dan beban administratif berlebihan bagi para guru.
  • Metode penilaian sangat kompleks dan menyita waktu sehingga membingungkan guru dan mengalihkan fokus dari memberi perhatian sepenuhnya pada siswa.
  • Ketidaksiapan guru menerapkan metode pembelajaran pada kurikulum 2013 yang menyebabkan beban juga tertumpuk pada siswa sehingga menghabiskan waktu siswa di Sekolah dan di luar Sekolah.
  • Ketergesa-gesaan penerapan menyebabkan ketidaksiapan penulisan, pencetakan dan peredaran buku sehingga menyebabkan berbagai permasalahan di ribuan sekolah akibat keterlambatan atau ketiadaan buku.
  • Berganti-gantinya regulasi kementrian akibat revisi yang berulang.
  • Daftar masalah tersebut menurut Rifa menjadi salah satu pertimbangan Mendikbud Anis Baswedan memberlakukan penerapan kurikulum 2013 terbatas pada sekolah yang telah memakainya selama 3 semester. Sedangkan sekolah yang baru menerapkan kurikulum 2013 selama satu semester diimbau kembali memakai KTSP.

Belum sempurna kurikulum 2013 dilaksanakan di Indonesia, kini pemerintah merencanakan lagi sebuah perubahan kurikulum yaitu kurikulum nasional yang akan dilaksanakan mulai tahun 2018. Meskipun sosialisasi kurikulum nasional belum dilaksanakan karena masih dalam tahap perbaikan kurikulum 2013. 

Namun hal ini sangat mengkhawatirkan, seolah-olah pemerintah menjadikan para siswa sebagai kelinci percobaan dalam menerapkan kebijakan kurikulum ini. Kendati perubahan kurikulum kurtilas ke kurikulum nasional ini sebagai perbaikan dari kurtilas itu itu sendiri.

Dalam melakukan perubahan kurikulum dengan skala nasional dan melibatkan bangsa Indonesia, perlu direncanakan secara matang supaya efektif. Tidak hanya beralaskan kurikulum itu sudah usang namun harus mementingkan urgensi kenapa kurikulum itu dirubah. 

Serta membuat aturan atau kebijakan teknik-teknik pelaksanaan kurikulum secara jelas sehingga tidak membingungkan para pelaksana pendidikan seperti para guru. Dan mempertimbangkan para pelaksana pendidikan di tingkat daerah terutama daerah yang terbelakang. Memberikan sosialisasi secara menyeluruh di seluruh wilayah Indonesia tanpa terkecuali dan tidak terpusat di ibu kota saja.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun