Mohon tunggu...
Rappi Darmawan
Rappi Darmawan Mohon Tunggu... Wiraswasta - saya pekerja baik-baik

punya seabrek cita-cita, belum taat beribadah, ingin memperbaiki diri

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Pengelolaan Objek Wisata?

20 April 2018   16:38 Diperbarui: 20 April 2018   18:31 937
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Air Terjun Bedegung, Muara Enim (dok pribadi)

Musim liburan tidak lama lagi tiba. Berkunjung ke tempat-tempat wisata menjadi aktivitas rutin tentunya. Ada yang melakukan perjalanan wisata keluar negeri, dalam negeri atau hanya pergi ke tempat wisata yang ada di kota tempat tinggal masing-masing. Sah-sah saja. Tergantung dengan waktu dan dana yang tersedia tentunya. 

Toh, berwisata untuk menghibur diri setelah jenuh dengan rutinitas pekerjaan, sekolah dan mengurus anak. Tak bagus juga kalau selesai liburan justru menyisakan setumpuk tagihan, bukan. Untuk itu, jika memang dana terbatas pilihlah tempat-tempat wisata terdekat yang belum dikunjungi dan paling hemat.   

-----------------------------

Sektor wisata tak dipungkiri lagi bisa menjadi sumber penghasilan bagi sebuah daerah. Banyak sudah daerah yang kaya raya berkat potensi wisata yang dimiliki. Baik itu wisata alam, sejarah, pendidikan, kuliner dan relegi. Provinsi Bali misalnya. Jutaan orang datang ke provinsi tersebut untuk menikmati objek wisata yang ada disana. 

Setiap orang yang datang tentunya akan memberikan imbas pada peningkatan ekonomi. Pengunjung akan membutuhkan pengiapan, makan, transportasi selama berada disuatu daerah. Tentunya, banyaknya kebutuhkan akan suatu produk akan menumbuhkan kembangkan suatu usaha. Diantaranya usaha kuliner. 

Pengunjung atau wisatawan tentu membutuhkan makan dan minum selama melakukan kunjungan wisata. Begitu juga dengan transportasi. Wisatawan memerlukan kendaraan untuk bepergian dari suatu tempat wisata ke tempat wisata lainnya. Paling tidak dari bandara ke hotel dan sebaliknya. 

Selain itu, pendapatan lainnya tentunya dari retribusi yang dikenakan kepada pengunjung saat memasuki kawasan wisata. Semisal, museum, kebun binatang, arena bermain dan sejenisnya. 

Tentunya, agar sebuah tempat wisata dikunjungi banyak orang dibutuhkan kreatifitas dari pengelola. Tidak mengandalkan potensi yang sudah ada semata, namun dibutuhkan nilai tambah. Mulai dari transportasi untuk menuju lokasi, tempat makan agar pengunjung dapat membeli makanan dan minuman serta penginapan jika ada pengunjung yang ingin bermalam. 

------------------------

dok pribadi
dok pribadi
Beberapa bulan ini, sejak Januari lalu, saya pergi ke beberapa ibu kota kabupaten yang ada di Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel). Saya sendiri menetap di Kota Palembang yang akan bersama Jakarta menjadi tempat pelaksanaan ajang ASIAN  GAMES 2018. Tepatnya pada 18.8.2018 nanti. 

Diantara Kota/Kabupaten yang dikunjungi yakni, Kota Pagaralam, Kota Lubuk Linggau, Kabupaten Musi Rawas, Kabupaten Ogan Komering Ulu, Kabupaten Ogan Komering Ulu Selatan, dan Kabupaten Muara Enim. Untuk mencapai daerah-daerah tersebut dengan jalan darat, kendaraan pribadi butuh waktu 3-7 jam perjalanan. Cukup melelahkan bukan ? 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun