Mohon tunggu...
Ranti Novita Sari
Ranti Novita Sari Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Airlangga

Mahasiswa Fakultas Vokasi Universitas Airlangga Program Studi Paramedik Veteriner.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Hippotheraphy: Metode Terapi bagi Seorang Penderita Autisme

7 Juli 2022   15:00 Diperbarui: 7 Juli 2022   15:05 433
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://www.muirfieldridingtherapy.org.uk

Autisme merupakan gangguan perkembangan yang kompleks, autisme sendiri sudah dikenal oleh masyarakat sejak dahulu kala. Sebelum tahun 1990, autisme adalah kata yang asing di Indonesia. 

Namun saat ini hhampir setiap oranf pernah mendengar kata itu dan saat ini banyak orang yang anak-anaknya menjadi korban dari wabah autisme ini. Sisi pandang negative selalu ditunjukkan masyarakat terhadap penderita autisme, kebanyakan orang hanya melihat sisi kekurangannya yang mudah terlihat dengan kasat mata. 

Penderita autism memiliki kelebihan tersendiri melebihi anak normal dibalik kekurangan yang mereka miliki, 

salah satu kekurangan mereka adalah sulit berinteraksi sosial dan untuk penyembuhan atas kekurangan yang dimiliki bisa melalui terapi serta pengobatan khusus yang dapat membuat mereka berinteraksi dengan lingkungan sekitarnya seperti anak normal pada umumnya.

Banyak terapi-terapi alternatif yang bisa diterapkan pada anak-anak penderita autisme seperti terapi dengan metode ABA (Applied Behavioral Approach), Son Rise, terapi lumba-lumba (Dolphin Asisted Therapy), dan Terapi berkuda (Hippotherapy). Salah satu terapi yang akan dibahas sekarang adalah terapi berkuda (Hippotherapy), 

yang mana kuda digunakan sebagai salah satu sarana terapi karena cara berjalan kuda membentuk input sensoris melalui gerakan yang bervariasi, berirama, dan berulang-ulang. Terapi berkuda dapat mempengaruhi pasien dari segi psikologis, kognitif, perilaku, dan fungsi komunikasi. 

Kuda merupakan hewan yang sangat peka, hewan ini dapat merasakan perubahan emosi penunggangnya atau orang yang berada di sekitarnya. Menurut Harvey (1997) mengatakan bahwa kuda dapat merasakan apa yang manusia rasakan, hal itu dapat dilakukan karena kuda memiliki sixth sense yang baik, 

mereka dapat mendengar pemikiran atau merasakan getaran perasaan yang tidak dapat manusia rasakan, selain itu mereka juga dapat mencium bau keringat orang yang sedang merasa ketakutan.

Hippotheraphy atau Equine-Assited Theraphy adalah perawatan terapi bagi penderita autisme dengan bantuan kuda. Pada tahun 1960, hippotheraphy digunakan sebagai pengobatan tradisional terapi fisik di berbagai Negara seperti Jerman, Austria, Swedia dan Switzerland. 

Selanjutnya pada tahun 1969 didirikan sebuah organisasi yaitu North America Riders for Handicapped (NARHA)  merupakan organisasi swadaya masyarakat yang dengan tujuan untuk memberikan informasi mengenai manfaat menunggangi kuda untuk individu yang memiliki masalah fisik, emosi, dan pembelajaran. 

Hippotheraphy tidak hanya untuk penderita autism saja, namu juga dapat membantu penderita sindrom Asperger, down syndrome, cedera tulang belakang, cedera otak, keterlambatan perkembangan hingga cacat penglihatan dan pendengaran. 

Pada terapi metode ini, terdapat tim yang mendampingi seperti ahli terapi, pelatih kuda, dan instruktur yang akan mendampingi pasien selama menjalani terapi. Hippotheraphy ini setiap sesi dibagi menjadi tiga bagian yaitu pra on horse, on horse, dan pasca on horse. Berikut penjelasan langkah-langkah Hippotheraphy :

  1. Bagian pertama yaitu Pra on horse, sebelum berkuda dimulai, pasien harus melakukan peregangan terlebih dahulu untuk memastikan bahwa mereka siap berkuda.
  2. Selanjutnya pasien dipandu untuk grooming atau membersihkan dan menyiapkan kuda, di bagian ini diharapkan pasien dapat membentuk bonding yang kuat dengan kudanya.
  3. Bagian kedua yaitu On horse, selama bagian ini biasanya kuda terus berjalan agar anak dapat mengikuti pergerakan badan kuda dan juga terdapat kegiatan vaulting games (melempar bola) dan educational games dari atas kuda ( menebak gambar atau tanya jawab. Kegiatan ini bertujuan untuk mengembangkan kemampuan kognitif dan komunikasi pasien.
  4. Bagian ketiga yaitu Pasca on horse, pasien akan dibawa berjalan keliling seluruh stable sebagai aktivitas relaksasi dan rekreasi.

Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan penyembuhan pada penderita austime bisa melalui berbagai terapi yang sudah disebutkan dalam pembahasan, salah satunya adalah Hippotheraphy ini. Terapi tersebut dapat diterapkan kepada penderita autism dalam beberapi waktu menggunakan sarana berkuda didampingi ahli terapi, pelatih kuda dan instruktur yang menemani selama terapi berlangsung. 

Terapi ini bermanfaat untuk mempengaruhi pasien dari segi psikologis, kognitif, perilaku, dan fungsi komunikasi penderita austisme.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun