Mohon tunggu...
Ranti Maulidyanti
Ranti Maulidyanti Mohon Tunggu... Mahasiswa - Seorang Mahasiswa

Mahasiswa UPI

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Membangun Desa dalam Bidang Pendidikan dengan Program Penguatan Pembelajaran Daring

29 Juli 2021   17:23 Diperbarui: 3 Agustus 2021   13:15 178
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Tak terasa sudah 1 tahun lebih semenjak pandemi dimulai tahun 2020 lalu, memberikan banyak dampak yang besar tak hanya di Indonesia, tetapi di negara lain pula. Banyak upaya yang dilakukan untuk meminimalisir dampak dari pandemi, dari dilaksanakannya PPKM (Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat) dan bahkan lockdown di beberapa daerah. 

Dalam situasi dan kondisi darurat seperti ini, salah satu dampak nyata yang dirasakan oleh hampir semua orang adalah dengan berbagai kegiatan yang dilaksanakan secara daring atau dalam jaringan, sebagai salah satu upaya penanggulangan dampak COVID-19, demi meminimalisir peningkatan kasus COVID-19 namun kegiatan pembelajaran tetap terjalankan.

Sistem pembelajaran secara daring relatif baru untuk masyarakat Indonesia, jadi tak heran jika baik pelajar dan pengajar membutuhkan waktu untuk beradaptasi dengan perubahan sistem pembelajaran ini dimana metode dan media yang digunakannya jelas berbeda dengan ketika sekolah luring. Pelajar dan pengajar dituntut untuk dapat beradaptasi dengan perubahan ini dan memanfaatkan teknologi yang sudah canggih di zaman ini untuk melaksanakan pembelajaran. 

Terdengar futuristik, tetapi apakah sistem pembelajaran secara daring ini mempunyai efektivitas yang sama seperti sistem pembelajaran secara luring? Mengingat adanya keterbatasan dalam fasilitas, tak banyak siswa yang kesulitan mengikuti pembelajaran. 

Mulai dari masalah koneksi internet, kurangnya pengetahuan dalam bidang teknologi, tidak lupa dengan adanya kesulitan untuk membeli paket internet dikarenakan mereka juga mendapatkan dampak COVID-19 dari segi ekonomi. Maka dari itu, Pemerintah dengan sigap mengupayakan penanganan permasalahan tersebut.

Banyak pihak kampus, salah satunya adalah Universitas Pendidikan Indonesia, sebagai perguruan tinggi pun ikut berkontribusi dalam pencegahan dan penanggulangan dampak COVID-19. 

Salah satu kontribusi yang dilakukan adalah dengan adanya kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik. Kuliah Kerja Nyata (KKN) ini merupakan kegiatan yang dilakukan oleh mahasiswa sebagai program wajib yang harus diikuti. Dalam program ini, mahasiwa dapat menunjukkan rasa pengabdiannya pada masyarakat. Program ini dilaksanakan secara individu atau kelompok di daerah tempat tinggal masing-masing secara daring.

Pada pelaksanaan KKN kali ini, tema yang diangkat adalah Kuliah Kerja Nyata Tematik Membangun Desa melalui Bidang Pendidikan dan Ekonomi dalam implementasi MBKM pada masa pandemic COVID-19. 

Salah satu mahasiswa Pendidikan Bahasa Jepang UPI yaitu Ranti Maulidyanti mengambil tema "Kuliah Kerja Nyata Tematik Membangun Desa Dalam Bidang Pendidikan", dengan sasaran 2 orang guru SDN 081 Kebon Gedang Kridawinaya, Kelurahan Gumuruh, Kecamatan Batununggal, Kota Bandung.

Kuliah Kerja Nyata ini dilaksanakan dengan berbagai macam program, salah satunya adalah penguatan guru dan pendampingan siswa dalam pembelajaran. Pada program penguatan guru ini, mahasiswa membantu guru dalam menggunakan media pembelajaran seperti Microsoft Power Point dan membuat video pembelajaran yang menarik untuk anak-anak. 

Kemudian pada program pendampingan siswa dalam pembelajaran, mahasiswa bertindak mendampingi siswa yang sedang belajar secara daring melalui google meet/zoom dan membantu mereka jika ada kesulitan dalam belajar. Selain itu, mahasiswa juga membantu orang tua siswa dalam pendampingan anak saat belajar secara daring.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun