Mohon tunggu...
Nono Purnomo
Nono Purnomo Mohon Tunggu... Guru - mandiri

Belajar memahami dan merasakan ....

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Membiasakan Diri Berpikir Kreatif

9 Mei 2015   22:46 Diperbarui: 26 Februari 2016   23:22 377
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="Berpikir Kreatif.....dan menuliskannya di Laptop....kemudian di share....."][/caption]

 

Kreatif adalah sebuah kata yang di dalamnya mengandung nilai kemampuan diri untuk berpikir tentang berbagai macam hal dan bertindak lebih baik yang mengarah pada hal positif. Dalam hal ini kreatif bukan berarti hiperaktif yaitu tindakan yang berlebihan dan tidak wajar serta tidak terkontrol.

 

Seringkali kreativitas dianggap sebagai bakat atau kemampuan yang sudah dibawa seseorang sejak lahir. Sebenarnya kreativitas dapat dilatih dan dapat pula diperoleh dari proses belajar. Untuk bisa bertindak kreatif terlebih dahulu harus dimulai dari berpikir kreatif.

 

Menurut Colin Rose, 2003, Untuk dapat berpikir kreatif ada 4 hal yang perlu dilakukan; Pertama, memulai dengan banyak pengetahuan. Ini berarti kita harus sering-sering mencari informasi baru, agar memperoleh pengetahuan dan latar belakang yang terperinci mengenai suatu topik atau permasalahan, sebab topik ini adalah kunci dari kreativitas. Hal ini dapat dipahami karena hampir semua ide baru hanyalah kombinasi  ulang dari ide-ide lama yang sudah ada. Orang kreatif selalu tahu lebih banyak tentang topiknya.

 

Kedua, mengkombinasikan informasi-informasi yang diperoleh untuk mendapatkan ide-ide baru. Hal inilah yang membuat seseorang akan mampu melahirkan gagasan atau ide baru yang belum pernah dipikirkan dan dilakukan orang lain. Penggabungan informasi ini akan lebih mengerucutkan pada ide baru yang akan dituju. Ide baru inilah awal dari hasil berpikir kreatif.

 

Ketiga, membandingkan ide baru dengan ide lama. Kita tidak bisa melihat nilai ide baru, kecuali setelah membandingkan dengan yang lama. Ide baru akan terlihat baik dan elegan ketika hal lama dirasa tidak dapat lagi digunakan atau ide baru dirasa lebih berarti digunakan dalam kondisi yang tepat untuk saat itu.

 

Keempat, menerapkan ide yang telah diperoleh. Dengan melaksanakan ide atau gagasan tadi berarti mengaktualisasikan hasil berpikir ke dalam tindakan nyata. Tanpa dilaksanakan secara nyata ide ini hanyalah khayalan tanpa batas yang tidak memiliki nilai dan tolok ukur.

 

Kemampuan berpikir kreatif yang telah diperoleh melalui empat tahap di atas, menunjukkan bahwa kemampuan ini dapat diperoleh dari proses belajar. Kreativitas memang bukan berasal dari ilham atau wangsit apalagi hanya dengan ongkang-ongkang kaki.

 

Belajar untuk mendapatkan kemampuan berpikir kreatif juga memerlukan kegigihan dan keberanian untuk mendobrak cara berpikir lama (konvensional). Sayangnya selama ini jarang sekali seseorang mau capek-capek mendapatkan informasi baru. Seringkali untuk mendapatkan informasi baru dianggap sebagai beban. Anggapan sebagai beban ini yang membuat seseorang malas untuk berpikir, sebab orang tersebut sudah terbiasa dengan gaya hidup dan pola pikir yang itu-itu saja. Hal ini yang perlu didobrak dan dibuka. Menurut Picasso, “setiap tindakan penciptaan, terlebih dahulu adalah tindakan penghancuran”. Bukan berarti kita harus menghancurkan kemapanan. Bukan!!!, Tetapi pernyataan itu menunjukkan pada perubahan yang lebih baik ketika seseorang berani mencoba berpikir kreatif meskipun harus menanggalkan kebiasaan yang sudah tertata rapi dengan pola pikir yang monoton.

 

Thomas Alfa Edison pernah menyampaikan kalimat yang dapat kita renungkan bersama bahwa “tidak ada alasan bagi siapapun untuk menghindari berpikir”. Hal ini berarti proses berpikir akan senantiasa terjadi terus menerus sepanjang hayat kita. Maka sangat disayangkan ketika kita tetap berpikir tetapi yang dipikirkan adalah hal-hal yang sama dan monoton tanpa adanya suatu perubahan. Seharusnya apabila kita memang tercipta untuk berpikir sepanjang hayat maka pikiran yang kita gunakan adalah memikirkan berbagai hal yang baru untuk menemukan ide-ide baru, dan  gagasan-gagasan baru. Tindakan itu terus menerus dilakukan agar menjadi pembiasaan dan pada akhirnya kita terbiasa dengan pola pikir yang terus baru dengan ide-ide yang selalu baru dan kalau sudah demikian adanya maka inilah yang disebut bahwa kita telah membiasakan diri untuk berpikir kreatif.

 

Nono Purnomo

 

Sabtu, 9 Mei 2015

  

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun