Mohon tunggu...
rani utami
rani utami Mohon Tunggu... -

Rani Utami..si manis dari Ciamis, wanita sederhana yang memprioritaskan keluarga di atas segala-galanya, sekarang sedang menempuh program S1 PKnH di UNY.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Investasi Hidup Melalui Makanan Sehat

11 Mei 2013   17:41 Diperbarui: 24 Juni 2015   13:44 259
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pemerintahan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Sehat..adalah keadaan yang selau diinginkan oleh semua orang. Karena, tak seorangpun ingin sakit. Orang bisa bahagia, jika sehat dan mempunyai kekayaan. Tetapi faktanya, orang kaya tidak selalu sehat, dan orang sehat tidak selalu kaya bukan? Setiap orang ingin adanya keseimbangan dalam hidupnya. Pola hidup dan mekan sehat bisa membuat kita panjang umur. Janganlah mengorbankan kesehatanuntuk mencari kekayaan demi kesenangan sesaat. Apa yang kita makan hari ini, menentukanmasa depankita. Janganlah membuat anak, istri, suami, orang tua kita menangis karena kita sakit oleh asupan makanan yang salah. Kebanyakan orang memilih makanan yang hanya enak di mulut, tetapi faktanya..makanan yang enak di lidah tidak selal usehat untuk perut.

Kenyataannya tubuh mampu membuat keseimbangan sendiri apabila manusia mengonsumsi makanan alam yang segar, kaya gizi, bebas racun, kaya serat, kolesterol tinggi memangbukan untuk dipertahankan, namun koreksilah kadar kolesterol dengan gaya hidup-pola makan.

Berikut saran asupan makanan untuk investasi hidupmelalui makanan sehat, dikutip dari Buku “Saya Pilih Sehat & Sembuh” karya Dr. Tan Shot Yen.

1.AIR adalah bagian dari nutrisi terpenting yang sangat vital, tak tergantikan. Air harus dikonsumsi dalam bentuk air minum jernih. Karena air murni mempunyai berat jenis dan kemampuan menembus dinding seldengan keleluasaan sempurna, Mempertahankan kekenyalan jaringan, dan menjadi media bagian sel untuk melakukan aktivitas metabolisme kehidupan.

2.KARBOHIDRAT meliputi gula sederhana, beras, pati/tepung, SAYUR, BUAH.

Nilai alpukat lebih baik dari pada pisang.

Mengapa sebaiknya TIDAK DIMASAK?

ØProses pemanasan merusak enzim sayur dan buah hingga 30-80 persen

ØMakanan tidakdimasak lebih gampang dicerna, lebih banyak energi, menurunkan atau menaikan berat badan menjadi stabil. Menghilangkan bau badan dan napas bau, menyebabkan tidur nyenyak karena kandungan nutrisinya sempurna, tidakrusak,

ØDengan dimasak, unsur ORGANIK sayur dan buah kembali  ‘dimatikan’  menjadi AN-ORGANIK, seperti dalam tanah.

3.PROTEIN

Alasan mengapa sebaiknya menghindari daging merah (sapi, kambing, babi, dan lain-lain) selain kaya akan asam arakhidonat (pembentukaneicosanoids pro-peradangan) juga sifatnya yang sangat asam.

4.LEMAK

Margarin sama sekali tidak cocok untuk dipanaskan, apalagi dipakai untuk menggoreng atau memanggang. Karena ikatan asam lemak tak jenuhnya dirusak oleh panas, cahaya dan oksigen. Ini yang menyebabkan terbentuknya karsinogen penyebab penyakit kanker.

5.Kebiasaan mengonsumsi buah saja sebagai camilan bukanlah pilihan bijaksana. Camilan kedele rebus atau setengah mangkuk stroberi dan orak-arik telur putih dengan minyak zaitun adalah pilihanbaik.

6.Karbohidrat tepung/pati (terigu, beras, gandum, jagung, ubi, talas, dan lain-lain) tidak boleh dimakan berbarengan dengan Protein (hewani:dagingmerah, ikan, makananlaut).

7.Buah dimakan tersendiri, tidak berbarengan atau lebih awal 1-2 jam setelah makan.

8.Produk turunan susu pun dimakan tersendiri, tidak berbarengan atau lebih awal dari 2-4 jam setelah makan dengan alasan menghindari pembusukan.

9.Pahami juga menghindari minum selama makan. Air minum dianggap mengencerkan enzim pencernaan, mengakibatkan makanan tidak dapat dicerna sempurna.

10.Apalagi dengan minum dengan es. Aktivitas enzim juga terhenti dengan kondisi dingin.

Sumber:

Tan Shot Yen. 2012. Saya Plih Sehat dan Sembuh. Jakarta:Dian Rakyat.


Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun