Mohon tunggu...
Rani elisa purba
Rani elisa purba Mohon Tunggu... Guru - Seorang guru yang belajar dan mengajar

Sibuk untuk hidup atau sibuk untuk mati. Menulislah selagi hidup, karena hidup bukan soal durasi tapi kontribusi

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Masalah sosial

13 Juni 2019   21:53 Diperbarui: 13 Juni 2019   22:06 720
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Masalah sosial dalam kehidupan masyarakat merupakan suatu realita kehidupan yang bertolak belakang dengan kondisi ideal yang diharapkan. Bagaimana suatu kondisi kehidupan manusia disebut ideal?Apa kriteria atau indikator suatu kehidupan layak disebut sebagai kondisi ideal? dan siapa pihak yang memiliki wewenang tertinggi untuk menyatakan ketidakidealan realita kehidupan? Secara umum kehidupan jauh dari masalah sosial sering dibayang-bayangkan sebagai kehidupan yang harmonis, adil dan sejahtera. Akan tetapi tiga kata tersebut perlu kita baca dan pikirkan sekali lagi harmonis, adil dan sejahtera. Bagaimana kehidupan yang harmonis? Apa itu adil? bagaimana hidup yang sejahtera? dan apakah ketiga hal tersebut dapat berlangsung beriringan?

kehidupan tanpa masalah sosial merupakan cita-cita seluruh masyarakat mulai dari kelas bawah hingga kelas atas

Hal tersebut terlihat dari usaha-usaha yang diberikan manusia untuk mencapainya. Setiap hari manusia sibuk mencarikan solusi bagi dirinya. misalnya pemerintah kian sibuk membuat dan mengubah peraturan perundang-undangan demi tercapainya keteraturan dalam masyarakat. Yah.. kita sebut saja satu contoh peraturan seperti peraturan hak dan kewajiban, namun sekali lagi kita masih menemukan adanya penundasan HAM dan pengabaian kewajiban. Pemerintah juga mendirikan suatu lembaga peradilan yang akan menegakkan keadilan bagi semua manusia dengan memberikan kedudukan yang sama dihadapan hukum, akan tetapi seringkali kita melihat disana ditempat pengadilanpun terjadi ketidakadilan. Kita mendengar bahwa "hukum tumpul ke atas dan tajam ke bawah" Lalu apakah mungkin kehidupan menjadi sejahtera? Kita menjadi pesimis, tetapi saya tidak sedang menanamkan jiwa pesimis pada pembaca, ini hanyalah sebuah refleksi.

kondisi ideal yang diharapkan manusia adalah kesesuaian realita kehidupan dengan norma dan aturan-aturan yang berlaku dalam hidup

Pemahaman tersebut tidak sepenuhnya salah, akan tetapi hal tersebut hanyalah permukaan dari sebuah gunung es. Secara perspektif Kriten, Kondisi ideal kehidupan masyarakat merupakan kondisi kehidupan dimana segala sesuatu berjalan sesuai dengan tujuan penciptaan. Kitab kejadian dengan sangat jelas memaparkan suatu rancanga penciptaan yang dilakukan oleh Sang Pencipta. Suatu karya dengan tujuan yang mulia. Pada kisah penciptaan kita menemukan suatu kehidupan yang harmonis antar seluruh makhluk ciptaan. Alam begitu bersahabat dengan manusia, hewan dan ternak tunduk pada manusia, manusia saling hidup bersama dengan satu pemahaman yang sama dan yang paling indah adalah manusia sangat bersahabat dengan Allah. Kehidupan yang harmonis, adil, sejahtera dan jauh dari masalah sosial digambarkan dengan sebuah frasa di ayat 31 yaitu sungguh amat baik.

Maka Allah melihat segala yang dijadikan-Nya itu sungguh amat baik

Kondisi sungguh amat baik tersebutlah yang terus menjadi kerinduan masyarakat dalam kehidupan masa-masa sekarang ini. Ketika kita menemukan ada begitu banyak kemiskinan, pengangguran, gizi buruk, ketidakadilan dan ada banyak permasalahan lainnya yang menjadikan masyarakat resah.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun