Mohon tunggu...
Ranilee
Ranilee Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Membaca

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Harga Kedelai Tak Kunjung Turun, Pengusaha Tahu dan Tempe Terancam Gulung Tikar

25 Juli 2022   23:25 Diperbarui: 26 Juli 2022   04:34 107
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Jepara-Hari Ini, para perajin tahu dan tempe di kabupaten Jepara terancam gulung tikar, Hal ini disebabkan karena harga kedelai impor yang tak kunjung turun. Berbagai usaha atau cara telah diupayakan agar usaha mereka tetap bisa berjalan salah satunya dengan mengutak-atik ukuran maupun takarannya.

"Nggak bisa naik harga, cuma potongan dan ukuran tempenya diperkecil," kata pak mahsun, menurut beliau, harga kedelai saat ini masih sangat tinggi dan cenderung naik terus menerus. Beliau mengaku membeli kedelai impor dengan harga Rp12.700 per kg. Untuk mengantisipasi harga yang terus meningkat beliau pun memilih untuk membeli kedelai langsung dalam jumlah yang banyak.

"Saya beli langsung 10 ton, karena harganya terus naik Rp200 per kilo tiap hari."ujarnya.

Pak mahsun memproduksi tempe dan tahu menggunakan kedelai sekitar 5 kuwintal per harinya. Karena harga bahan baku yang terus naik, beliau pun memutar otak agar usahanya tetap jalan dan para karyawan masih bisa tetap bekerja.

Karena untuk menaikkan harga sudah tidak memungkinkan akhirnya ukuran dan potongan tahu tempe diperkecil.

"Ini sudah kali kedua saya mengotak-atik ukuran tahu dan tempe."jelasnya.

Hal yang sama juga dilakukan perajin tahu yang lain seperti pak kasno. Karena tak mungkin menaikkan harga lagi maka ukuran dan takaran kedelai juga dikurangi.

"Mau Menaikkan harga nggak bisa, karena para pelanggan komplain dan nggak mau. Jadi solusinya ya dikurangi ukurannya,"kata warga desa suwawal pakis aji Jepara ini.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun