Mohon tunggu...
Alifiah Salsabilla
Alifiah Salsabilla Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

ya, kadang-kadang foto-foto gitu

Selanjutnya

Tutup

Hobby

Healing Low Budget Ala Mahasiswa

7 Juli 2022   13:16 Diperbarui: 7 Juli 2022   13:26 339
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Suasana dari dalam jembatan yang berada di kampus C Universitas Airlangga, dokpri

Belakangan ini usia produktif (15 - 64 tahun) mengalami peningkatan kepadatan sebagai bentuk peralihan di masa pandemi yang sebelumnya lebih berfokus pada bekerja dari rumah (WFH) di era post pandemi ini perlahan-lahan kembali ke semula (WFO), seperti siswa-siswi yang melaksanakan pembelajaran langsung di sekolah, mahasiswa mulai melaksanakan perkuliahan secara luring, dan pekerja mulai bekerja dari kantor. 

Hal ini dapat menyebabkan timbulnya stress akibat perubahan perilaku dan kebiasaan. Banyak keluhan-keluhan yang disampaikan baik di media sosial maupun terhadap teman sejawat yang berasal dari pelajar maupun pekerja mengenai culture shock yang dialami. Fenomena tersebut memunculkan istilah baru, yaitu "Healing". Healing secara bahasa berarti penyembuhan, yang dimaknai pula dikalangan muda-mudi sebagai suatu kegiatan atau aktivitas untuk melepas penat. 

Healing tidak melulu soal liburan, akan tetapi masih banyak yang memaknai healing sebagai sebuah liburan, meskipun healing sendiri juga dapat berupa kegiatan lain, karena tujuan healing sendiri adalah untuk melepas penat dan beristirahat sejenak dari rutinitas yang dilakukan. Namun, keluhan lain muncul dari betapa borosnya uang yang dihabiskan untuk healing ini, sehingga muncul istilah baru lagi yaitu healing dengan low budget. 

Low budget disini dapat diartikan dengan dana yang minim maupun tidak sama sekali. Healing dengan low budget ini trend dikalangan muda-mudi, banyak referensi tempat serta kegiatan untuk melakukan hal ini. Mereka biasanya mencari referensi tempat-tempat ini dari social media, seperti Instagram, Twitter dan TikTok. Dibarengi dengan adanya kebutuhan akan eksistensi di dunia maya, tempat-tempat healing atau refreshing ini juga menyuguhkan spot-spot untuk berfoto, baik sendiri maupun dengan teman ataupun pasangan.

Di Universitas Airlangga sendiri, terdapat 1 (satu) spot yang sering dijadikan  untuk spot healing, yaitu danau yang terletak di kampus C Universitas Airlangga, yang berada di daerah Mulyorejo, Surabaya. Danau yang berada bersebelahan dengan Rumah Sakit Universitas Airlangga, menjadikan danau ini tidak hanya dikunjungi oleh mahasiswa, melainkan juga oleh masyarakat umum. 

Di danau ini masyarakat umum maupun mahasiswa dapat duduk bersantai di kursi-kursi taman yang disediakan, melihat-lihat, serta berinteraksi dengan ikan yang terdapat di danau, maupun sekedar berfoto ria. Hal ini dijadikan pula oleh mahasiswa Universitas Airlangga untuk berjualan makanan ikan (pakan ikan) seharga 5 ribu rupiah, sehingga mahasiswa dapat pula berinteraksi dengan memberikan makanan pada ikan-ikan yang ada di danau, yang secara tidak langsung juga dapat dijadikan sebagai penghasilan tambahan bagi mahasiswa itu sendiri. 

Suasana yang asri dengan banyak pepohonan, semakin mendukung tempat ini sebagai tempat untuk melepas penat sejenak. Duduk bersantai berlama-lama disini bercengkrama dengan teman maupun pasangan dirasa sangat pas. Selain itu terdapat penjual snack dan minuman yang berada di sebelah Masjid Ulul Azmi, yang terletak tak jauh dari danau itu sendiri. 

Salah satu jajanan yang sedang hype di  kalangan mahasiswa yaitu roti ice cream. Panganan ini terdiri dari selembar roti tawar dan sepotong ice cream yang diapit ditengahnya, cocok untuk dinikmati kala cuaca terik, ditemani burung-burung merpati yang sesekali terbang maupun sekedar berjalan-jalan di area taman sekitar danau.  Pelataran danau yang luas juga sering dijadikan tempat "nongkrong" bagi mahasiswa kampus C sendiri.

Ikan-ikan yang berada di danau kampus C, dokpri
Ikan-ikan yang berada di danau kampus C, dokpri
Suasana pelataran danau dari depan gedung rektorat Universitas Airlangga, dokpri
Suasana pelataran danau dari depan gedung rektorat Universitas Airlangga, dokpri

Alternatif kegiatan lain yang dapat dilakukan adalah dengan melakukan hobi yang dimiliki ataupun menemukan hobi baru, banyak komunitas-komunitas maupun course yang tersebar di social media yang mengadakan short class atau workshop untuk pemula maupun sekadar mencoba-coba saja untuk mengisi waktu luang, seperti komunitas menggambar baik digital maupun tradisional, kelas pottery, kelas rajut, hingga bootcamp mengenai social media maupun pemograman ataupun design. Short class, workshop, bootcamp ini memiliki berbagai range harga yang dapat disesuaikan dengan budget yang kita miliki, bahkan tidak jarang kelas-kelas dan workshop ini tak berbayar. 

Adapula yang melakukan kegiatan volunteer dengan berbagai tema dan tujuan kegiatan, memberi makan kucing-kucing jalanan, merawat hewan terlantar maupun melakukan TNR (Trap, Neuter, Return) yang biasanya dilakukan kepada kucing liar, berkebun, dan lain sebagainya. Ada juga yang melakukan kegiatan fangirling atau fanboying biasanya terhadap idol atau aktor yang berasal dari Jepang (J-Pop) maupun Korea Selatan (K-Pop), namun tak jarang sebutan ini juga digunakan untuk fans yang mengidolakan suatu chara, baik anime, manga, manhwa, maupun game seperti RPG, otome, dan MMORPG, menonton drama baik Korea, Cina, maupun Thailand, menonton anime, kegiatan menonton ini juga memiliki istilah lain yaitu binge watching atau maraton yang digunakan ketika menonton 1 (satu)serial secara keseluruhan atau menonton banyak episode secara sekaligus, dan banyak pilihan kegiatan lain. Tentu saja kegiatan-kegiatan ini baik dilakukan untuk melepas penat kita, namun jadi tak baik apabila dilakukan secara berlebihan maupun terobsesi sehingga mengabaikan kesehatan dan rutinitas kita di kehidupan sehari-hari.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun