Mohon tunggu...
Rangga Bagus
Rangga Bagus Mohon Tunggu... Wiraswasta - Mahasisawa

Mahasiswa

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Dampak Pandemi terhadap UMKM

27 Januari 2021   09:30 Diperbarui: 27 Januari 2021   09:36 89
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Pada saat ini Dunia sedang digemparkan dengan adanya penyebaran virus covid 19 , adanya pandemi ini banyak sekali dampak yang dirasakan oleh pemerintah bahkan masyarakat kecil. Salah satu dampak yang memiliki pengaruh paling besar yaitu masalah perekonomian, Perekonomian global pun juga turun di angka 2%. 

Di Indonesia bisnis kecil/UMKM mengalami dampak yang sangat besar, yang dikarenakan adanya penurunan jumlah pembeli dan berubahnya frekuensi belanja masyarakat. UKM memutuskan mengurangi stok barang dan memilih mengurangi karyawan.

Victoria mengatakan, dari catatan Kemenkop UKM, sebanyak 22,9 persen UMKM mengalami penurunan penjualan. Kemudian, 22 persen mengalami hambatan distribusi, 19,39 persen kesulitan permodalan, 18 persen kesulitan bahan baku dan 18 persen menghadapi hambatan distribusi.Victoria mengatakan, dari catatan Kemenkop UKM, sebanyak 22,9 persen UMKM mengalami penurunan penjualan. Kemudian, 22 persen mengalami hambatan distribusi, 19,39 persen kesulitan permodalan, 18 persen kesulitan bahan baku dan 18 persen menghadapi hambatan distribusi.

Banyak UMKM yang mengubah cara berjualanya misalkan penjual warteg yang memilih tetap beroprasi dengan cara hanya melayani pembelian dalam bentuk kemasan/ di bungkus/ dibawa pulang, tidak melayani makan di tempat. Selain dengan cara itu bisa via pengantaran makanan misal; grab maupun gojek.

Selain itu dampaknya merambah ke bahan baku yang sulit di dapatkan akibatnya membuat produksi terganggu. Misalnya sektor UKM pembuatan kue dan roti, dipusingkan dengan melambungnya harga telor dangula pasir. Akibatnya harga jual ikut dinaikkan, hal ini  beresiko. Mengingat daya beli masyarakat yang sedang menurun.

Selain itu distribusi barang juga ikut terhambat. Terhentinya aktivitas distribusi tertentu sangat merugikan, mereka mulai kebinguan mendeskrepsikan barang mereka. Selain itu penyedia jasa juga ikut terpapar dampak adanya Virus Covid 19, misalnya tukang cukur harus libur karena danya peraturan social distancing.

Mereka yang bekerja sebagai seniman, fotografer, wedding organizer pernikahan, serta hiburan dilaporkan kesulitan mendapatkan penghasilan. Beruntung pemerintah tidak melakukan lock down sehingga UMKM bisa mencari cara agar bertahan hidup.

Pemerintah juga telah membantu melakukan penempatan dana berbunga murah pada perbankan. Hal itu dilakukan untuk membantu bank tersebut dalam rangka restrukturisasi dan menurunkan kredit baru kepada para pelaku usaha UMK.

Harapan kita semua agar pandemi ini segera berakhir dan kita semua bisa hidup normal seperti dulu lagi. Jangan lupa stay safe, jaga jarak dan pakai masker.

RANGGA BAGUS VALENTINO

202010160311295

MANAJEMEN F

-Artikel dari beberapa sumber yang telah di edit sendiri.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun