Mohon tunggu...
rangga andri setiawan
rangga andri setiawan Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

senang bermain musik dan olahraga.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Kemiskinan yang Tak Kunjung Usai di Indonesia

8 April 2024   07:00 Diperbarui: 8 April 2024   07:24 71
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://www.bps.go.id/id/pressrelease/2023/07/17/2016/profil-kemiskinan-di-indonesia-maret-2023.html

Hampir di seluruh negara sedang berkembang, kemiskinan terjadi. Sebagian masyarakat tidak memiliki kemampuan untuk menjalani kehidupan mereka dengan cara yang dianggap manusiawi, yang menyebabkan kemiskinan. Kondisi ini menyebabkan penurunan kualitas sumber daya manusia, yang mengakibatkan penurunan produktivitas dan pendapatan. Penghasilan yang rendah tidak dapat mengakses layanan pendidikan, kesehatan, dan nutrisi dengan baik, yang mengakibatkan penurunan kualitas sumber daya manusia dari aspek fisik dan intelektual.

Ada banyak definisi miskin. Sebagian besar pemahamannya mencakup: Gambaran kebutuhan material, yang biasanya mencakup kebutuhan makanan sehari-hari, pakaian, tempat tinggal, dan perawatan medis. Dalam hal ini, kemiskinan didefinisikan sebagai keadaan di mana layanan dasar tidak tersedia. Gambaran tentang kebutuhan sosial yang meliputi ketergantungan, keterkucilan sosial, dan ketidakmampuan untuk berpartisipasi dalam masyarakat. Ini mencakup pembelajaran dan informasi. Keterkucilan sosial biasanya dibedakan dari kemiskinan karena mencakup masalah politik dan moral dan tidak hanya merupakan gambaran ekonomi dari kurangnya penghasilan dan kekayaan. Di seluruh dunia, makna "memadai" berbeda. 

Data Terbaru Angka Kemiskinan di Indonesia Tahun 2023.

Berdasarkan data terbaru dari Badan Pusat Statistik (BPS) yang dirilis pada 17 Juli 2023, berikut adalah angka kemiskinan di Indonesia:

Jumlah Penduduk Miskin: 25,90 juta orang
Persentase Penduduk Miskin: 9,36%
Garis Kemiskinan: Rp550.458,-/kapita/bulan
Dibandingkan dengan Maret 2022:

Jumlah Penduduk Miskin: Menurun 0,26 juta orang
Persentase Penduduk Miskin: Menurun 0,18 persen poin
Garis Kemiskinan: Meningkat 4,92%
Dibandingkan dengan September 2022:

Jumlah Penduduk Miskin: Menurun 0,46 juta orang
Persentase Penduduk Miskin: Menurun 0,21 persen poin
Garis Kemiskinan: Tidak berubah

Kesimpulan:

Angka kemiskinan di Indonesia pada Maret 2023 mengalami penurunan dibandingkan dengan Maret 2022 dan September 2022. Penurunan ini menunjukkan bahwa upaya pemerintah dalam menanggulangi kemiskinan mulai menunjukkan hasil. 

Berdasarkan analisis diatas, kemajuan perubahan dalam angka kemiskinan tahun ini di Indonesia adalah positif, seperti yang disebutkan dalam berita di Angka kemiskinan naik tipis, tetapi dapat diteruskan dengan baik dan tidak seperti negara-negara lain yang mengalami rekor tertinggi dalam empat dekade terakhir. Hal ini disebabkan oleh peranan APBN sebagai peredam gejolak inflasi global melalui mekanisme subsidi. Pada dasarnya, perubahan ini dapat diterima sebagai kemajuan positif dalam pengembangan ekonomi dan kesejahteraan di Indonesia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun