Jakarta, 7 April 2021 -- STIKOM & STDI InterStudi Jakarta menggelar webinar nasional melalui aplikasi zoom meeting dengan tema Transformasi Digital Dilindas Atau Tergilas (Dalam Perspektif Komunikasi dan Kebangkitan Ekonomi).
Webinar nasional ini dihadiri oleh Menteri Komunikasi dan Informatika Jhonny G Plate, VP CSR & SMEEP PT Pertamina (persero) Arya Dwi Paramita, SEKJEN Asosiasi Televisi Nasional Indonesia(ATVNI) Dr.M.Riyanto SH,.MH.Si, Dirjen Sumber Daya dan Perangkat Pos dan Informatika(SDPPI) Dr. Ismail. MT, dan ketua Federasi Teknologi Informasi Indonesia(FTII) Andi Budimansyah. Tidak hanya itu, semnas juga dihadiri oleh ketua STIKOM Interstudi, Kadiv Partnership, dosen Interstudi, mahasiswa/i Interstudi, dan peserta lainnya berbagai kalangan.
Webinar nasional ini dimulai pada pukul 15.00-17.00 yang dimoderatori oleh Miss Intelegencia Indonesia Shania Yusita Puspa Melati dan diikuti lebih dari 500 orang peserta yang sebelumnya sudah mendaftar secara gratis melalui google form.
Pada webinar nasional ini, Direktur Jenderal Sumber Daya dan Perangkat Pos dan Informatika (Kementerian Komunikasi dan Informatika) Dr. Ir. Ismail, M.T. membagikan sedikit materinya tentang "Menuju Transformasi Digital Di Indonesia". Ismail mengatakan tren saat ini menuntut semua aktivitas dilakukan secara cepat dan digital, Institusi perlu untuk menyesuaikan agar tidak tertinggal karena ada beberapa manfaatnya dalam teknologi digital yang dapat memberikan dampak positif kepada institusi antara lainnya : meningkatkan efisiensi, mendukung berkembangannya produk & servis baru, memungkinkan model bisnis baru dan menghapuskan penghalang antar industri.
Indonesia saat ini berada di tahap digitalisasi, lalu digitalisasi di indonesia meningkatkan lebih cepat akibat pandemi Covid-19, Ismail mengatakan ada beberapa agenda transformasi digital nasional yakni : Perluasan akses & peningkatan infrastruktur digital, mempersiapkan peta jalan transformasi digital, integrasi pusat data nasional dipercepat, sumber daya menusia talenta digital disiapkan, regulasi, skema pendanaan dan pembiayaan transformasi digital.
Ismail juga mengatakan transformasi digital membutuhkan semua pemangku kepentingan untuk saling berkolaborasi dan menjalankan tugas sesuai fungsinya antar lain Pemerintah sebagai mengoptimalkan transformasi digital dalam meningkatkan kualitas pelayanan publik, Masyarakat sebagai menumbuhkan ekosistem digital, menciptakan solusi spesifik dan berkearifan lokal, Dunia Usaha sebagai mengoptimalkan proses bisnis dan memaksimalkan keuntungan, Akademisi sebagai mengimplementasikan transformasi digital pada kurikulum dan melakukan riset dan Media sebagai membantu meningkatkan literasi digital masyarakat.
Yang terakhir ismail mengatakan salah satu agenda besar digitalisasi penyiaran adalah Analog Switch-Off yang diamanatkan oleh UU Cipta kerja.