Mohon tunggu...
randi kurnia
randi kurnia Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Analisis

KJ 4 dan Masalah Pendidikan di Lampung

2 Mei 2018   17:44 Diperbarui: 2 Mei 2018   18:00 1204
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: wartakota.tribunnews.com

Persoalan pendidikan di Lampung saat ini masih cukup memprihatinkan. Saat ini, di tengah kehidupan yang serba maju, masih banyak anak-anak yang putus sekolah, dan bahkan ada juga yang tidak sekolah.

Jika di masa penjajahan, mungkin hal itu masih lumrah, toh kita sedang dijajah, tapi jika saat ini masih ada yang tidak sekolah, itu sangat ironis.

Data tahun 2017 lalu, di Provinsi Lampung setidaknya 57 ribu anak putus sekolah. Itu angka yang bukan sedikit. Bayangkan 57 ribu anak lampung yang akan tumbuh untuk melanjutkan estafet kepemimpinan tidak bersekolah.

Bagaimana kita bisa bersaing, jika untuk keputuhan dasar pendidikan saja tidak diperhatikan.

Siapa yang salah dalam hal ini? Siapa yang bertanggung jawab? dan bagaimana solusinya?

Mungkin saat ini tidak waktunya kita membahas siapa yang salah, cukup kita gali penyebabnya dan carikan solusinya.

Persoalan utama putusnya pendidikan anak tidak terlepas dari faktor kemiskinan. Kemiskinan yang melanda masyarakat membuatnya tidak peduli lagi dengan pendidikan anaknya.

Nah, solusinya ialah negara harus hadir untuk itu. Jika kita fokuskan ke Lampung Pemerintah Provinsi Pemprov) Lampung harus jamin pendidikan semua anak.

Sekarang solusi untuk persoalan itu sudah ditawarkan melalui program Kartu Jaminan 4 (KJ 4). Salah satu poin prioritas KJ 4 ialah masalah pendidikan. KJ 4 akan menjamin pendidikan bagi warga tidak mampu hingga ke perguruan tinggi.

Ituadalah angin segar untuk mengatasipersoalan pendidikan di Lampung. KJ 4 bahkan mewajibkan minimal 1 orang di keluarga tidak mampu harus kuliah dengan dijamin biayanya.

Ingat, pendidikan adalah dasar yang sangat penting untuk kemajuan saatu daerah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun