Mungkin sudah waktunya kita berhenti menjadikan PR sebagai teka-teki silang nasional. Biar anak-anak kita tumbuh dengan pengalaman belajar yang sehat: kadang susah, kadang mudah, tapi tetap manusiawi. Kalau PR masih dianggap keren karena bikin anak stres, ya siap-siap aja generasi depan lebih percaya sama jawaban TikTok daripada guru. Ironisnya, yang kalah nanti bukan cuma murid, tapi juga sekolah---karena kelas berubah jadi sekadar ruang tunggu sebelum anak buka internet.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI