Mohon tunggu...
Ramid Masyutie
Ramid Masyutie Mohon Tunggu... Penulis - freelancer

Menulis ....

Selanjutnya

Tutup

Politik

Kisruh Partai Demokrat,AHY Menabur Angin Menuai Badai

15 Februari 2021   16:58 Diperbarui: 15 Februari 2021   17:26 508
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono. (Foto : CNN Indonesia/ Hesti Rika)

Partai Demokrat ditimpa prahara, ibaratnya AHY,menabur angin  menuai badai. 

Bermula dari surat terbuka, tuduhan ada upaya dari orang di lingkaran kekuasaan ingin mengkudeta AHY dari ketua umum partainya yang merujuk ke  Kepala  Staf Presiden Moeldoko. 

Perseteruan itu membuahkan dukungan dan simpati ke Moeldoko, terbukti karangan bunga berbentuk dukungan ke Moeldoko dirumahnya.

Sebaliknya, suara suara senior partai dari luar dan dalam mulai berani mengkritik dan mengeluarkan uneg uneg.

Dari Marzuki Ali sampai Max Sopacua.

Kalimat cukup pedas, keluar dari dosen  UGM .Dari istilah kudeta   sampai mengecam partai Demokrat .

Bayangan saya, kudeta itu ada gerakan militer untuk menggulingkan Kepala Negara dan atau Kepala Pemerintahan secara inkonstitusional, kata dosen UGM

Apakah istilah kudeta tepat untuk kasus itu? Tidak tepat dan sama sekali tidak mendidik rakyat. Masalah internal partai politik sebaiknya diselesaikan secara internal, dengan kaidah musyawarah untuk mufakat atau musyawarah untuk sepakat dalam suasana penuh kekeluargaan...

....anomali politik termasuk konflik internal parpolnya, selalu pemerintah yang disalahkan. Main tuduh seenaknya, sodok sana sodok sini, sebar hoaks, cari kambing hitam, semata hanya untuk menutupi ketidakmampuan diri.

Di bagian lain, juga dijelaskan, ...jika tidak mampu bubar saja Demokrat , negara tidak akan bangkrut kalau satu partai bubar   .....

Di mana saja, yang namanya partai politik itu harus bersifat terbuka, .. Tidak boleh ada prefered orientation mengarah pada keluarga tertentu untuk menguasai partai politik, dan orang lain harus mendukung. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun