Mohon tunggu...
Rama Ronjales
Rama Ronjales Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Jurusan Ekonomi Pembangunan, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Bengkulu

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Apakah Benar Toko Online Penyebab Banyak Pasar Sepi? Ayo Cari Tahu

15 Mei 2024   16:28 Diperbarui: 15 Mei 2024   16:44 54
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Bengkulu Utara -- Pasar Tradisional Modern D1 Ketahun saat ini mulai sepi pengunjung, dan kios-kios pinggir jalan kini mulai bertutupan. Kehadiran took online disebut-sebut jadi penyebab sepinya pasar itu. Benarkah demikian?

 Ibuk Sukarni (Salah satu pedagang pasar) membenarkan bila kehadiran toko online membuat pasar dan kios-kios pinggir jalan mulai sepi pengunjungnya. Selain itu menurutnya produk yang dijual ditoko online membuat persaingan pasar menjadi tidak sehat.

 Namun, ia juga menyampaikan ada banyak faktor lain yang mempengaruhi kondisi pasar menjadi sepi. Sehinggai a tidak menyalah kan secara penuh bahwa toko online adalah aktor utama dalam kesepian PTM D1 Ketahun saat ini.

 "Sebenarnya besar sih pengaruhnya, cuman masih ada faktor lainnya juga. Memang toko online merusak pasar fisik, hadehh, sekarang banyak yang buka usaha dirumah, jualan dirumah, dengan menggunakan media sosial karena banyak barang impor yang masuk dan harga terjangkau. Terlebih lagi tu ya, Tiktok shop jualan pasti juga murah-murah," ujar Sukarni, Senin (29/4/2024).

 Sukarni menjelaskan sebelum ramai toko online, Tingkat konsumsi masyarakat terhadap produk luar pangan memang mengalami penurunan. Dalam artian kondisi produk luar pangan tersebut penjualannya memang sedang lesu, khususnya untuk produk pakaian yang banyak dijual di pasar offline ini.

 "Sebelum ramai adanya toko online, ada fenomena pelemahan konsumsi masyarakat, memang sedang terjadi penurunan. Terlebih lagi Sebagian besar profesi masyarakat Ketahun adalah petani sawit yang juga mengalami kesulitan akibat cuaca yang sangat ekstrim mengakibatkan sawit trek (Buah panen sedikit)," jelasnya.

 Sebut saja pelemahan daya beli masyarakat yang terjadi belakangan ini menjdi salah satu faktor lain yang membuat pasar mejadi sepi. Namun ia menyamoaikan tidak menutup kemungkinan bila toko online ini menjadi salah satu penyebab utama dari sepinya PTM D1 Ketahun saat ini. 

 Apalagi menurutnya kehadiran toko online, terdapat peralihan model bisnis Dimana produsen dan retail dapat menjual langsung produk-produknya ke konsumen tanpa perantara para pedagang dipasar. 

 Jadi PTM D1 Ketahun sepi terjadi juga akibat penurunan daya beli masyarakat, yang sebagian besar berprofesi sebagai petani sawit. Dimana kelapa sawit mengalami gejolak harga yang kurang stabil, pupuk dan pestisida yang mahal, serta cuaca ekstrim mengakibatkan kurangnya hasil panen, atau yang disebut sawit trek.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun