JOMBANG - Tim dosen dan mahasiswa dari Program Studi Agroteknologi, Fakultas Pertanian UPN "Veteran" Jawa Timur melakukan kegiatan pengabdian masyarakat dengan tema "Pelatihan Pembuatan Pestisida Nabati Berbasis Bio-Urine dan Teh Kompos dari Limbah Ternak dan Tanaman Sekitar" di Pondok Pesantren Assalafiy Fathul 'Ulum Jl. Kediri, Desa Puton, Diwek, Jombang.
Kegiatan ini dilakukan bertujuan untuk meningkatkan keterampilan santri dalam melakukan budidaya tanaman secara organik dengan mengoptimalkan sumberdaya sekitar dan sebagai salah satu bentuk implementasi tridarma perguruan tinggi.
Diikuti oleh mahasiswa (Nanda, Carisa, Rega, Asrizal) dan 20 orang santri, tim pengabdian masyarakat terdiri dari 3 bidang minat yaitu Ilmu Tanah, Agronomi, dan Ilmu Hama Penyakit Tumbuhan. Purnomo Edi Sasongko, Haidar Fari Aditya, Fitri Wijayanti, dan Wiga Fikri Destianisma dari peminatan SDL, Ramadhani Mahendra Kusuma dan Safira Rizka Lestari dari peminatan HPT, Puji Lestari Tarigan dari peminatan Agronomi.
Kegiatan diawali dengan sambutan oleh Kyai Ahmad Habibul Amin selaku Pengasuh Pondok Pesantren Assalafiy Fathul 'Ulum. Dalam sambutannya beliau menyampaikan bahwa di dalam pondok terdapat berbagai macam limbah ternak dan tanaman liar yang belum dimanfaatkan. Sehingga kegiatan pengabdian masyarakat ini diharapkan mampu menambah keterampilan santri dan meningkatkan kemandirian pondok pesantren.
Pada kesempatan tersebut, materi yang disampaikan yaitu ragam bahan alami yang dapat digunakan dalam pembuatan pupuk organik cair atau yang lebih dikenal dengan sebutan teh kompos, pemanfaatan urine ternak sebagai bahan pembuatan pestisida nabati, teknik perbanyakan dan budidaya tanaman hias, serta deteksi cepat kandungan unsur hara dalam bahan tanaman menggunakan test-kit uji tanah cepat.
Dalam sesi materi pembuatan teh kompos, Bapak Purnomo Edi menyampaikan bahwa salah satu bahan utama dalam pembuatan teh kompos ini sangat mudah didapatkan yaitu limbah ternak dan tumbuhan liar yang ada disekitar pondok.
Dalam demonstrasinya, Bapak Haidar Fari menambahkan bahwa proses perombakan bahan-bahan organik teh kompos tersebut dipercepat dengan ditambahkan bakteri fermentasi ke dalam wadah tertutup yang telah berisi limbah.
Pada kesempatan tersebut, para santri juga diajarkan cara mendeteksi kandungan unsur hara pada bahan tanam menggunakan test-kit uji tanah cepat. Dalam peragaannya, Bu Wiga menjelaskan macam-macam pereaksi dan indikator dalam uji tanah cepat untuk mengetahui kandungan unsur hara makro pada beberapa sampel bahan tanam yang tersedia.
Kegiatan dilanjutkan dengan proses pembuatan Pestisida nabati. Bahan dasar yang digunakan merupakan limbah urine ternak sapi yang ada di pesantren. Ibu Safira Riska menyebutkan bahwa bahan tambahan yang dapat digunakan dalam pembuatan pestisida nabati berbasis biourine adalah tanaman dengan cita rasa dasar yang pahit dan beraroma khas, diantaranya: daun pepaya, sambiloto, mimba, bii jarak, brotowali, serai wangi, bawang putih, dan tembakau.