Mohon tunggu...
R Hady Syahputra Tambunan
R Hady Syahputra Tambunan Mohon Tunggu... Sales - Karyawan Swasta

Pemerhati Politik Sosial Budaya. Pengikut Gerakan Akal Sehat. GOPAY/WA: 081271510000 Ex.relawan BaraJP / KAWAL PEMILU / JASMEV

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Penghapusan Pelajaran Agama di Sekolah, Ide Kebhinekaan atau Sekularisme?

6 Juli 2019   04:41 Diperbarui: 6 Juli 2019   04:47 6014
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto: tangkap layar jpnn

Setelah ini apakah gagasan ini berhenti? Bila Muhadjir seakan menarik kembali rencana ini, maka akan ada "Muhadjir" lain yang mempunyai gagasan serupa tapi beda narasi.

Bila Muhadjir berencana meniadakan dan mengganti pendidikan Agama yang semula berada di kelas pelajaran dan dialihkan menjadi ekstra kurikuler tambahan alias  diluar kelas, maka kali ini ada ide lebih "ekstrim".

SD Darmono mengatakan bahwa: "pendidikan agama tidak perlu diajarkan di sekolah. Agama cukup diajarkan orangtua masing-masing atau lewat guru agama di ----luar sekolah-----".

2019, GAGASAN SERUPA KEMBALI NAIK PODIUM

"Mengapa agama sering menjadi alat politik? Karena agama dimasukkan dalam kurikulum pendidikan. Di sekolah, siswa dibedakan ketika menerima mata pelajaran (mapel) agama. Akhirnya mereka merasa kalau mereka itu berbeda," kata Darmono pada acara bedah bukunya yang ke-6 berjudul Bringing Civilizations Together di Jakarta, Kamis (4/7/2019).

Gagasan singkat, padat, jelas dari Darmono ini segera ditanggapi beragam. Pro dan kontra segera bersahutan. Biasanya di Medsos gagasan ini didukung oleh pendukungnya namun biasanya dengan memakai akun abal-abal. Di dunia nyata belum ada tokoh politik yang membela Darmono. Mungkin saja takut dicap 'anti agama'.

Dari pihak oposisi, Ketua Fraksi Partai Keadilan Sejahtera Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (FPKS DPR RI), Jazuli Juwaini berpendapat ide ini bertentangan dengan dasar negara, Pancasila.

"Ini ide sekularisasi yang menjauhkan generasi bangsa dari nilai-nilai agama. Ide atau wacana ini bertentangan dengan Pancasila, UUD 1945, dan tujuan pendidikan nasional yang sangat menekankan nilai-nilai pendidikan agama di sekolah. Kami menolak tegas wacana ini," tegas Jazuli.

Bahkan pendukung Jokowi dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) nampak tidak sepakat ihwal ide tak populer tersebut.

Adalah Wakil Ketua Komisi X DPR, Reni Marlinawati yang berpendapat bahwa "pernyataan yang menganggap pendidikan agama sebagai pemicu adanya politisasi agama merupakan pernyataan yang keluar batas".

"Tudingan terhadap pendidikan agama sebagai pemicu adanya politisasi agama merupakan pernyataan yang offside, ahistoris dan tidak paham dengan sistem pendidikan nasional," ujar Reni di Gedung DPR RI pada Jumat (5/7/2019)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun