Mohon tunggu...
Ramadanti Prativi
Ramadanti Prativi Mohon Tunggu... Freelancer - Mahasiswa S2 Pendidikan Biologi Universitas Sebelas Maret

Mengabdi kepada Allah, mengajar, dan menulis

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Menilik Urgensi Memahami Materi Hubungan Saling Ketergantungan dalam Ekosistem untuk Alam yang Lestari

19 Desember 2021   17:37 Diperbarui: 19 Desember 2021   18:36 263
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Berbicara mengenai alam, pasti tidak akan lepas dari hewan, tumbuhan, dan manusia yang mendiaminya. Makhluk hidup yang tinggal bersama-sama dalam satu tempat pasti akan menjalin komunikasi yang melahirkan suatu hubungan antara satu komponen dengan komponen yang lainnya. 

Walau komunikasi antara manusia dengan hewan ataupun manusia dengan tumbuhan tidak terjadi secara harfiah akan tetapi komunikasi tersebut kita sadari atau tidak tetap terjadi dalam kehidupan sehari-hari.

 Komunikasi tersebut tentu mewujudkan suatu hubungan, baik hubungan yang positif atau saling menguntungkan maupun hubungan yang negatif atau salah satu mendapatkan keuntungan sementara satu pihak mendapatkan kerugian.

Cara komunikasi dan bentuk-bentuk hubungan antar komponen ekosistem inilah yang kemudian harus dipahami dengan baik oleh manusia selaku puncak rantai makanan. Selaku puncak rantai makanan sekaligus satu-satunya makhluk yang diberi akal budi sudah tentu manusia harus bisa mengatur agar rantai makanan yang ada di alam tetap berjalan seimbang. 

Akan tetapi, kenyataan yang ada di lapangan, tidak semua manusia paham bagaimana harus bersikap kepada hewan dan tumbuhan. Hal ini yang akhirnya memicu terjadinya miskomunikasi di alam sehingga hubungan antar manusia, hewan, dan tumbuhan yang seharusnya berjalan harmonis menjadi terganggu. Hubungan yang rusak inilah yang menjadi penyebab terganggunya kelestarian alam. 

Sebagai contoh, penebang pohon yang tidak memiliki pengetahuan yang cukup terkait kelestarian alam mungkin mengira bahwa tindakannya yang menebang pohon di hutan hanya akan berdampak pada kelestarian pohon spesies tersebut. 

Sementara, penebang pohon yang memiliki bekal pengetahuan yang cukup terkait kelestarian alam akan berpikir bahwa ketika dia menebang satu pohon yang merasakan dampak bukan hanya pohon tersebut, namun juga hewan yang tinggal di dalamnya ataupun organisme lain yang hidupnya bergantung dengan pohon yang telah ditebang. 

Contoh lainnya adalah, seorang pemuda yang tidak memahami pola hubungan antara alam, tumbuhan, dan hewan akan mengira bahwa ketika dia membuang sampah di sungai, dirinya hanya menyebabkan menurunnya kualitas air karena tercemar oleh sampah yang dia buang. 

Akan tetapi, jika pemuda tersebut memahami pola hubungan antara alam, tumbuhan, dan hewan, dirinya tidak lagi berpikir bahwa tindakannya hanya berdampak pada kualitas air, namun juga memiliki dampak terhadap organisme yang hidup di lingkungan tersebut.

Dari hal-hal yang telah dituturkan, terlihat pentingnya memahami pola-pola hubungan yang terjadi dalam ekosistem. Kampanye-kampanye mengenai gaya hidup go green memang sudah marak dilakukan. Akan tetapi, yang tidak kalah penting untuk digalakkan adalah edukasi mengenai pola-pola hubungan antar komponen ekosistem yang diajarkan sejak dini. 

Hal ini agar manusia sebagai puncak rantai makanan sekaligus khalifah di muka bumi memiliki pemahaman yang baik mengenai pola hubungan antar komponen ekosistem sehingga harapannya manusia akan berpikir dan bertindak dengan lebih hati-hati di alam.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun