Mohon tunggu...
Ramadhiansyah Rambe
Ramadhiansyah Rambe Mohon Tunggu... -

Aku adalah anak bangsa yang mencoba sedikit perduli akan bangsa ini,,Aktifitas kesehari-harian ku sebagai akademisi di bidang hukum dan peneliti muda yang ingin sedikit banyak memberikan sumbangsih pemikiran terhadap bangsa ini.

Selanjutnya

Tutup

Politik

Korupsi Ibarat Kipas Angin

22 Januari 2010   16:03 Diperbarui: 26 Juni 2015   18:19 115
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Ada serombongan manusia yang sedang menunggu masuk di pintu neraka.
Mereka dipanggil masuk satu persatu oleh pejabat malaikat yang bertugas
di sana. Di dinding belakang tergantung puluhan jam dinding sebagaimana
layaknya yang terlihat di bandara udara saja. Tetapi ada perbedaannya
dengan jam yang ada di dunia ini. Kalau jam di dunia menunjukkan posisi
waktu yang berbeda-beda untuk berbagai kota tujuan, jam dinding di
neraka juga berbeda kecepatan putarannya.

Salah seorang yang agak bingung bertanya kepada malaikat di sana mengapa
hal itu terjadi.
"Oh itu, jam yang tergantung di sana menunjukkan tingkat kejujuran
pejabat pemerintah yang ada di dunia sewaktu Anda hidup." Sang malaikat
menjelaskan, Semakin jujur pemerintahan negara Anda, jam negara Anda
disini semakin lambat. Sebaliknya semakin korup pejabat pemerintah
negara Anda, semakin cepat pula jalannya."

"Coba lihat," kata seorang yang sedang antri kepada yang lainnya, "jam
Philipina berputar kencang. Berarti memang benar Marcos banyak korupsi
tuh."

"Itu lagi, itu lagi," seru yang lainnya, "Jam Kongo, negaranya Mobutu
Seseseko berputar tidak kalah cepat dari jam Philipina."
Mereka semua terlihat menikmati pengetahuan baru itu. Tapi mereka
mencari-cari, dimana gerangan jam Indonesia. Salah seorang dari mereka
memberanikan diri menanyakan kepada malaikat tadi.

"Oh, jam Indonesia ..... Kami taruh dibelakang dapur. Sangat cocok
dijadikan kipas angin!", jawab sang malaikat

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun