Mohon tunggu...
Andri Mastiyanto
Andri Mastiyanto Mohon Tunggu... Tenaga Kesehatan - Penyuluh Kesehatan

Kompasianer Of the Year 2022, 105 x Prestasi Digital Competition (70 writing competition, 25 Instagram Competition, 9 Twitter Competition, 1 Short Video Competition), Blogger terpilih Writingthon 2020, Best Story Telling Danone Blogger Academy 2, Best Member Backpacker Jakarta 2014, ASN, Email : mastiyan@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Sineas Muda Daerah Unjuk Gigi di Festival Film Pendek Indonesia 2016

26 Januari 2017   11:00 Diperbarui: 27 Januari 2017   07:00 461
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="Deskripsi : Salah satu film pendek yang menjadi nominator FPPI 2016 I Sumber Foto : Andri M"][/caption]

Ini adalah kali kedua daku menikmati sebuah ajang untuk mengapresiasi film pendek. Satu tahun lalu di Galeri Indonesia Kaya daku menyaksikkan bagaimana para sineas muda yang menampilkan karya mereka berupa film pendek dihargai. Kali ini daku menyaksikkan apresiasi itu di Bentara Budaya yang bertajuk Festival Film Pendek 2016. Disebuah bangunan bergaya rumah tradisional Jawa terasa hawa mistis karena pencahayaan sengaja dibuat remang-remang berbeda dengan tahun lalu yang terkesan lebih glamor.

Keputusan daku untuk menghadiri FFPI 2016 ini adalah dikarenakan sebagai seorang penikmat film dan ingin mencari tau bagaimana perkembangan film pendek di Indonesia. Festival tentu adalah sebuah ajang apresiasi kepada para pembuat film dan merupakan etalase  yang dapat dilihat publik, penikmat film, pemerhati film, komunitas film ataupun yang sekedar sebagai  penonton film. Dalam setiap festival pastinya memiliki tema yang diangkat dan memiliki pengharapan atas karya yang dilombakan.

Sepertinya penyelenggara Kompas TV memberi pesan tidak tertulis 'putera daerah banyak yang memiliki potensi tidak hanya dari kota yang glamour saja'. Mengangkat tema "Humanisme" dan pesertanya berasal dari berbagai suku bangsa di Indonesia. Sineas dari daerah Yogya, Purbalingga, Lampung, Palembang dan Nusa Tenggara Barat mendominasi kompetisi ini. Jakarta tidak hanya jadi penguasa tunggal. Ternyata film pendek yang bagus tidak hanya berasal dari produksi senias Ibu Kota saja. 

[caption caption="Deskripsi : Rosiana Silalahi sebagai perwakilan Kompas TV menyampaikan Keynoth Speech FPPI 2016 I Sumber Foto : Andri M"]

[/caption]

Festival Film Pendek 2016 menjadi pengharapan Kompas TV untuk menghadirkan sineas muda untuk muncul kepermukaan dan menghasilkan film yang berkualitas serta hadirnya muatan lokal. inilah pesan tersirat yang disampaikan Rosianna Silalahi dalam keynoth speech nya. Dengan hadirnya festival ini karya-karya anak negeri di pelosok negeri terpublikasikan. Ternyata hasil karya mereka tidak kalah bagusnya dengan hasil dari sineas muda dari Ibu Kota.

Kompas TV sebagai sebuah televisi nasional yang memiliki wilayah siar di 32 kota di Indonesia coba menjawab tantangan sesuai dengan motto Enlighting People dengan Festival Pendek Indonesia 2016. Makbul Mubarak yang berprofesi sebagai sutradara sekaligus kritikus film dan menjadi juri FFPI 2016 berpendapat "Film-film yang lolos final diwarnai sisi humanisme disertai dengan karya yang secara teknis baik". Jadi bukan karena alasan sineas daerah harus diberi tempat dalam nominasi, tetapi karena karya yang dihasilkan memang bagus dan memberi values.

 

Jalan Dari Kompetisi Bernama Festival Film Pendek Indonesia 2016

Kompetisi film pendek yang bertajuk FFPI 2016 sejatinya sudah dibuka semenjak tanggal 1 oktober 2016 sampai dengan 20 Desember 2016. Kompas TV berkerjasama dengan Fakultas Film dan Televisi Universitas Multimedia Nusantara  mengadakan workshop untuk kalangan pelajar dan mahasiswa di 10 kota di Indonesia, yaitu Jakarta, tangerang, palembang, Medan, Lampung, Banjarmasin, Gorontalo, Denpasar, Yogya dan Pekalongan. Dalam workshop ini, peserta diajarkan cara menyusun ide cerita film oleh dosen Fakultas Film dan Televisi Universitas Multimedia Nusantara. 

Dewan juri FFPI 2016 yang menilai hasil karya para sineas muda yaitu Deddy Risnanto (Perwakilan Kompas TV), Frans Sartono (General Manager Bentara Budaya ), Ifa Isfansyah (Sineas), dan Makbul Mubarak (Pembuat Film Pendek & kritikus Film). Peminatnya pun banyak dan yang masuk ke meja panitia berjumlah 276 film pendek. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun