Wewangian note amber telah menjadi ciri khas wewangian selama berabad-abad, tetapi kategori wewangian yang misterius ini penuh dengan aroma yang kompleks karena di layer dengan aroma lainnya.
Notes pertama, Amber dapat menjadi kategori wewangian sekaligus aroma wewangian yang dapat ditemukan dalam berbagai jenis wewangian, baik parfum maupun pewangi aftershave (setelah bercukur kumis/jenggot).Â
Aroma amber sering dipakai dalam aftershave karena punya kombinasi aroma dengan karakteristiknya memberikan kesan bersih, hangat, dan tahan lama setelah bercukur. Wangi ini sangat cocok sebagai penutup akhir ritual bercukur yang identik dengan kesegaran dan perawatan diri.
Wangi amber dapat dilayer (dicampur) dengan kategori wewangian lain untuk membentuk kategori wewangian yang sama sekali berbeda, seperti floriental.
Akar istilah Amber berasal dari kata Arab Anbar, yang diterjemahkan menjadi Ambre dalam bahasa Prancis sedangkan Amber narasi dalam bahasa Inggris.Â
Penggunaan umum istilah 'Amber' berasal dari resin fosil dari pohon, yang menghasilkan batu semi mulia yang ditemukan dalam perhiasan yang dikenal sebagai Amber Baltik.Â
Namun, dalam wewangian, Amber adalah istilah umum yang merujuk pada berbagai bahan baku yang berbeda yang digunakan untuk memberikan bau yang khas seperti balsamic, rich (penuh lapisan & intens) and sweet (manis) .
Aroma "balsamic" dalam dunia parfum termasuk kategori olfaktori yang mengacu pada aroma hangat, manis (bukan floral/bunga), resinous (seperti getah), dan terkadang sedikit smoky (asap, dupa, kulit dibakar, bara api) atau woody (kayu-kayuan ; akar, batang, kulit).
Aroma balsamic menenangkan dengan kesan deep, rich yang digunakan dalam banyak parfum sebagai base notes karena sifatnya yang tahan lama dan memperkuat aroma lainnya. Wangi ini cocok digunakan di malam hari atau saat cuaca dingin.