Mohon tunggu...
Andri Mastiyanto
Andri Mastiyanto Mohon Tunggu... Tenaga Kesehatan - Penyuluh Kesehatan

Kompasianer Of the Year 2022, 105 x Prestasi Digital Competition (70 writing competition, 25 Instagram Competition, 9 Twitter Competition, 1 Short Video Competition), Blogger terpilih Writingthon 2020, Best Story Telling Danone Blogger Academy 2, Best Member Backpacker Jakarta 2014, ASN, Email : mastiyan@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Desa Wisata Pecinan Glodok Jakarta, Seperti Apa Kisah Mu?

8 Januari 2023   19:34 Diperbarui: 8 Januari 2023   19:50 1223
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Petak 6, Desa Wisata Pecinan Glodok Jakarta I Sumber Foto : dokpri

Gubenur Jenderal VOC Membuat Pecinan Jakarta

Deasy Safari sebagai tour leader menerangkan hadirnya Pecinan di Jakarta (Batavia) bukan tanpa sebab. Penduduk etnis Tionghoa dihadirkan oleh VOC dibawah kepemimpinan Gubenur Jenderal VOC, J P Coen.

Saat itu J P Coen menjalankan aksi pintar dengan mengangkat Souw Beng Kong menjadi Kapiten (Kapitein) Tionghoa, 11 Oktober 1619, yang sebelumnya bermukim di Banten.

Souw Beng Kong lalu mengajak 400 orang etnis Tionghoa ke Batavia. Kemudian lambat laun laju pertumbuhan penduduk etnis Tionghoa meningkat tajam.

Tahun 1620 tercatat jumlah populasi Tionghoa di Batavia bertambah 2 kali lipat menjadi 800 orang. Setahun berikutnya bertambah lagi menjadi 2.100 orang. Bahkan pada tahun 1627 jumlah warga Tionghoa di Batavia menjadi 3.500 orang.

Pertumbuhan makin meroket, dimana tahun 1679 populasi pemukim Tionghoa di Batavia sudah mencapai 16.695 orang (Mona Lohanda dalam 'Menjadi Peranakan Tionghoa' 2009).

Penambahan jumlah Etnis Tionghoa ini disebabkan juga dengan didatangkan langsung dari Tiongkok. Mereka yang direkrut dan di bawa ke Batavia ialah tenaga terampil seperti tukang kayu, tukang batu, dan tukang bangun untuk membangun Batavia termasuk tembok kota Batavia.

Namun, pada saat itu orang-orang etnis Tionghoa tinggal masih terpisah-pisah, salah-satu nya berlokasi di Mangga Besar yang berasal dari Macao.

Ilustrasi pembataian Etnis Tionghoa 1740 I Sumber Foto : tirto.id/gery
Ilustrasi pembataian Etnis Tionghoa 1740 I Sumber Foto : tirto.id/gery

Pada tahun 1740 terjadi peristiwa yang bisa dikatakan sebagai genosida (pembantaian). Aksi keji Belanda ini diperkirakan merenggut nyawa lebih dari 10.000 orang keturunan Tionghoa.  Ketika itu Gubernur Jenderal VOC dijabat Adriaan Valckenier.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun