Saya pun berhasil membuat flayer dan bisa menggunakan Canva walaupun saya harus istirahat 20 menit sekali untuk mengurangi sakit kepala. Bisa meskipun tidak sebagus dan tidak dapat membuat design sendiri seperti apa yang bisa dilakukan program photoshop atau corel draw.
Pengalaman lain, saya memiliki tangan yang tremor (bergetar). Berobat ke dokter syaraf dan fisioterapi ternyata masih tetap tremor bahkan saya melakukan test hormon. Kamera kantor dengan lensa zoom ternyata membuat tremor makin kencang saat shoot foto. Kami di Instalasi Humas dan PKRS akhirnya dibelikan kamera miroles yang lebih ringan, tetapi tetap hasil foto yang saya shoot tidak optimal.Â
Saya pun tetap melaksanakan tugas dokumentasi karena rekan kerja lain sibuk dengan pekerjaannya. Aplikasi 360 akhirnya saya gunakan agar dapat memperbaiki hasil foto yang blur. Walaupun tidak optimal tetapi bisa, ada foto yang dihasilkan meskipun tidak bagus.
Sama dengan menulis, katakan dalam diri "BISA". Maka otak kita akan mencari jalan untuk mencari solusi. Bahkan motivasi kita dikuatkan untuk melakukan sebuah upaya. Saya  dengan keunikan fisik (mata juling dan amblyopia) tetap berusaha menulis walaupun setiap 20 menit sekali istirahat karena melawan sakit kepala. Walaupun tulisan belum seperti para penulis senior tetapi yang terpenting bisa menulis.Â
Menulis yang baik itu butuh waktu dan mau terus belajar, saya memperoleh pengalaman menang 45 kali lomba blog (juara 1, 2, 3, harapan dan favorit) butuh waktu 6 tahun. Mulai menulis di blog tahun 2009, pertama kali juara lomba blog tahun 2015.
_
2. Penulis Pemula Mulailah dengan Merekam Pernyataan Kita Sendiri dan Menuliskannya
Bro Agan, gue klo mau mulai menulis bingung mau ngetik apa ?
Acapkali ada saja teman yang menyampaikan "Bro Agan, gue klo mau mulai menulis bingung mau ngetik apa ?". Hal tersebut sama saja kita memulai belajar langsung masuk level 3 tidak melalui level 1 terlebih dahulu.
Menurut saya yang pertama kali yang harus dilakukan seseorang penulis pemula ialah menuliskan apa yang dikatakan oleh mulut kita. Kang pepih (Founder Kompasiana) dalam channel youtobe Kompasiana ( DI SINI ) menyatakan "Setiap orang yang bisa berbicara itu bisa menulis".