Mohon tunggu...
Andri Mastiyanto
Andri Mastiyanto Mohon Tunggu... Tenaga Kesehatan - Penyuluh Kesehatan

Kompasianer Of the Year 2022, 105 x Prestasi Digital Competition (70 writing competition, 25 Instagram Competition, 9 Twitter Competition, 1 Short Video Competition), Blogger terpilih Writingthon 2020, Best Story Telling Danone Blogger Academy 2, Best Member Backpacker Jakarta 2014, ASN, Email : mastiyan@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Tips Mendapatkan Rezeki Blog Competition Menggunakan Platform Kompasiana

8 September 2018   14:33 Diperbarui: 8 September 2018   16:20 1644
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Deskripsi : Blog Competition saat ini banyak beredar dan dapat dijadikan jalan meraih pendapatan I Sumber Foto : olah digital pixabay & kompasiana

Blog saat ini tidak hanya menjadi diary bagi para bloggers (user platform blog) saja. Platform menulis via media online ini telah berkembang lebih jauh menjadi tempat bagi seorang individu menyampaikan opini kepada banyak orang, pertemanan, bertemu koneksi, brand content placement, pay per click Google Adsend, job review, personal branding, mengikuti blog competition dll.

Daku menjadi seorang penulis di dunia maya dan Blogger sejak 2009 menggunakan platform Blogspot dan Kaskus. Saat itu daku hanya baru menuangkan opini saja dan jejak perjalanan ketika travelling. Pada tahun 2010 daku mulai kenalan dengan platform social media blog 'Kompasiana", berujung daku tidak menulis lagi di Blogspot dan Kaskus. Namun, Kaskus masih daku gunakan sebagai sumber rezeki dari usaha Jual beli online.

Awalnya daku menggunakan Kompasiana sebagai tempat daku menceritakan kisah perjalanan ke beberapa daerah baik secara pribadi maupun komunitas. Selain itu Kompasiana daku gunakan untuk penyuluhan kesehatan dan informasi menyangkut penyalahgunaan obat / narkoba serta program rehabilitasi narkoba.

Pada tahun 2015, daku mulai mencoba Blog Competition. Pertama kali yang daku ikuti ialah blog competition untuk berkesempatan menikmati Pulau Bidadari dan 3 Pulau Sejarah di kepulauan seribu yang diselenggarakan oleh Kompasiana dan Kementerian Pariwisata RI. Saat itu terpilih 20 (dua puluh) Kompasianers dari tulisan-tulisan bertemakan pariwisata.

Setelah mendapatkan rezeki blog competition Pulau Seribu itu daku sangat tertarik bila ada Blog Competition lagi. Alhamdulillah Alloh SWT memberi rezeki dari Blog Competition sebanyak 30 (tiga puluh) kali. Rezeki itu dari juara I, Juara bersama, juara II, juara III, juara favorit, juara harapan, penulisan tercepat dan apresiasi jumlah viewer.

Beberapa lomba blog tersebut ; Lee Cooper “Make To Be Different”, OPPO F3, Foto Essai Hari Pahlawan, Qlue, Festival Permata Hijau, Menyambut Juara Binaragara, Flash blogging Cinta Produk Indonesia, Ride Sharing Uber, Beyond Blogging Kompasiana, Peluncuran Produk dan Indentitas Baru Kompasiana, KPK Trip Menjelajah Kuliner Bogor, Podomoro 2017, Axa Financial, PALYJA-Demi Air, Review Film Surat Cinta Untuk Kartini, Taman Safari Prigen, Soul Of Bandung-SMESCO, V-Kool, Big Bang Show, Akademi Menulis PLN, Content Marketing” – CNI, Apresiasi CNI terhadap Artikel Kompasiana rubrik kesehatan populer ke II, Blog Trip Dompet Dhuafa, 20 blogger tulisan terbaik Pesona Bahari Kompasiana-Kementerian Pariwisata, Asmara Ditengah Bencana 2 -BNPB, Bank Ganesha, Hokben Blogger Gathering Jakarta, Minyak kayu Putih Aromatheraphy, Potensi Industri Halal Indonesia-Kementeria Agama RI, Zonasi Pendidikan-kementerian kebudayaan & Pendidikan.

Rezeki Blog Competition itu dari yang diselenggarakan Kompasiana & patners maupun agency dan brand. Hadiah yang didapatkan dari Gadget, Voucher belanja, uang, dan barang lainnya. Nah, daku akan memberi tips bagaimana mendapatkan rezeki dari blog competition menggunakan platform Kompasiana.

1. Hindari Hard Selling

Kompasiana sebagai platform blog dengan tagline beyond blogging memiliki aturan main dilarang promosi bisnis. Namun sebagai platform, Kompasiana sendiri membutuhkan artikel yang membahas perkembangan teknologi, trend, isu dan lain sebagainya. Secara tidak langsung Kompasiana juga membutuhlan artikel-artikel terkait kemunculan produk baru atau pengetahuan menyangkut sebuah produk dari sebuah brand.

Daku sendiri ketika menulis di paltform ini menghindarkan diri dari hard selling ketika brand tidak berkerjasama dengan Kompasiana. Solusinya kita bisa membahas value dari komposisi atau spesifikasi dari produk tersebut. 

Misal terdapat sebuah produk yang mengandung Vitamin C, maka kita bisa membahas manfaat Vitamin C bagi tubuh. Bila produk tersebut smartphone, bagaimana dapur pacu dapat mempengaruhi kinerja.

Hindari blog competition yang meminta menempelkan flayer lomba. Mungkin hal ini dapat membuang kesempatan kita mengikuti lomba blog. Bagi diri daku yang memang fokus menggunakan platform ini dengan sangat terpaksa tidak mengikuti lomba blog ini. Anggap saja akan hadir rezeki di Blog Competition lainnya. 

Jangan menggunakan kata yang secara tegas mengarahkan pembaca untuk membeli produk tersebut. Ada baiknya menggunakan kata yang lebih soft selling dapat dengan kata yang memberikan informasi berapa biaya yang harus dikeluarkan oleh calon customer bila produk tersebut ingin dimiliki. Banyak kata yang bisa digunakan untuk merubah hard selling menjadi soft selling

Sebetulnya di mata brand, platform Kompasiana memiliki nilai lebih karena bersifat socio media blog. Kompasiana begitu melekat dengan Kompas Gramedia, blogpost nya akan dikelompokkan sendiri oleh para juri. Hal tersebut sudah menjadi keuntungan tersendiri. 

2. Perhatikan Syarat dan Ketentuan Blog Competition

Jagat maya dalam dunia blog, kita akan mudah menemukan penulis yang bagus-bagus yang bisa mendapatkan rezeki dari blog comnpetition. Yang terjadi ketika para blogger yang bagus-bagus ini mendaftarkan blogpost nya mereka tidak memperhatikan secara spesifik poin-poin dari syarat dan ketentuan berlaku. Bahkan daku pun acapkali terpeleset dan baru sadar saat pendaftaran blogpost sudah ditutup.

Yang acapkali terjadi adalah lupa dengan poin-poin syarat dan ketentuan. Diawal mungkin sudah membaca, kemudian saat mendaftarkan blogpost terlupakan. Beberapa poin yang sebetulnya simpel tetapi terlupakan ialah ; kata kunci yang diminta, menfollow akun social media penyelenggara blog competition, share artikel ke social media yang diminta dengan hastag dan mention, persyaratan foto, penggunaan bahasa indonesia yang baik dan benar, dll.

Untuk blog competition yang diadakan oleh Kompasiana, ada baiknya para blogger menyertakan 3 buah foto di blogpost. Bila daku perhatikan, para pemenang artikel yang dilombakan memiliki minimal 3 buah foto. 

Foto-fotonya pun tidak harus yang memiliki nilai seni yang tinggi tetapi berkaitan dengan tulisan kita kalau bisa fotonya bercerita sesuai tema.

3. Story Telling dan Self Experience

Pada saat Kompasiana atau agency brand mengadakan blog competition berarti ditujukan bagi blogger bukan jurnalis. Nah, ini banyak yang tidak disadari oleh para bloggers. Acapkali blog competition di awali dengan blogger gathering. Yang terjadi beberapa Blogger yang mengikuti blog competition ketika daku baca tulisannya mencoba menjadi jurnalis.

Daku pernah bertanya kepada seorang juri yang pernah memilih tulisan daku menjadi salah-satu pemenang smartphone OPPO F3. Ia beralasan bahwa daku menulis produk yang dilombakan seperti seorang customer yang memberi testimoni. Ia tidak keberatan ketika dalam tulisan, daku memberikan masukan (bukan kritik).

Deskripsi : Blogger ialah warga yang menulis di dunia maya I Sumber Foto : Pixabay
Deskripsi : Blogger ialah warga yang menulis di dunia maya I Sumber Foto : Pixabay
Seorang blogger jadilah blogger ketika blog competition walaupun andaikata diri kita seorang jurnalis. Biasanya ada sebuah brand yang memisahkan antara lomba blog dengan lomba penulisan jurnalistik. Dalam blogpost para juri akan melihat bagaimana seorang blogger bagaikan pengguna produk yang bercerita (story telling) dan mendapatkan experience dalam penggunaan produk.

4. Jangan Ikuti Sudut Pandang Penulisan Peserta lainnya

Buat daku dalam mengikuti blog competition kita tidak hanya cukup menulis yang baik dan benar tetapi juga trik. Banyak lomba blog yang di awali dengan blogger gathering apakah itu Kompasiana maupun agency brand. Bila keadaan demikian maka yang terjadi banyak blogger yang menggunakan sudut pandang penulisan yang sama di blogpost nya.

Daku sendiri akan menunggu 70 % peserta meng-upload  tulisannya. Bukan untuk mencontek tetapi lebih kepada melihat dan kemudian mengambil sudut penulisan yang berbeda. Daku pernah mencoba mempraktekkan diri sendiri, membaca tulisan para peserta lomba blog, yang terjadi daku sendiri pun tanpa sadar memilah-milah pengambilan blogpost dari sudut penulisan para blogger. Kemudian daku mengelompokkan tulisan berdasarkan sudut penulisan. Lalu menfilter berdasarkan kelompok, lalu memilih tulisan terbaik yang unik dan berbeda.

5. Lihat Penyelenggara dan Juri Blog Competition

Ketika kita mengikuti Blog Competition yang patut diperhatikan siapa penyelenggaranya dan jurinya. Karena hal ini berpengaruh besar terhadap keputusan pemenang, ini merupakan faktor X, jangan dianggap sepele faktor ini.

Bila penyelenggaranya adalah institusi pemerintah maka ada baiknya tulisan kita menggunakan Bahasa Indonesia baik dan benar. Walaupun Institusi pemerintah ini berpatner dengan Kompasiana maupun agency, biasanya yang terpilih menjadi pemenang ialah tulisan yang tersusun rapi memiliki data dari sumber yang valid. Selain itu jangan lupakan infografis atau data dari institusi pemerintah tersebut kalau bisa ada pernyataan pejabatnya (ini menurut daku yaks).

Berbeda bila pihak swasta yang sudah sangat dekat dengan dunia milenial. Bahasa populer dan foto produk yang ditampilkan secara baik akan lebih bisa diterima. Bila perlu ada modifikasi dan rekayasa hasil foto dan video akan menambah penilaian. Bahkan penyelenggara dari brand yang daku ikuti blog competition nya acapkali tidak bermasalah bila pejabatnya tidak ada di dalam blogpost.

Juri juga menjadi bagian yang sangat penting dalam penilaian. Banyak brand yang berkerjasama dengan agency dan komunitas blogger. Kalau daku sendiri akan mencari tau siapa juri dari flayer dan bertanya langsung. Bila juri berada di kegiatan blogger gathering, daku berusaha mengakrabkan diri. Setelah itu kalau juri itu memiliki blog, daku pun membaca blogpost-blogpost nya. Kecendrungan penilaian akan tidak jauh dengan gaya penulisan sang juri.

6. Jangan Ikuti Semua Blog Competition

Tahun 2018 merupakan tahunnya blogger mendapatkan penghasilan tambahan dari blog competition. Hampir tiap bulan ada sekitar 5 sampai dengan 8 blog competition. Kompasiana sendiri setiap bulan ada sekitar 2-3 blog competition. Namun kita jangan kemaruk.

Daku sendiri akan memilah, dan mengikuti blog competition baik dari ilmu, bahan, data, dan gaya penulisan yang dikuasai. Dalam dunia Komik ada Superman tetapi sebagai manusia bila kita melihat Einstain saja tidak mengusai semua hal. Bila kita menguasai apalagi menggemari sebuah konten hasil tulisan akan bagus dan kemungkinan mendapatkan rezeki dari blog competition lebih besar.

Jangan sampai karena terlalu banyak lomba yang di ikuti sehingga kualitas tulisan tidak diperhatikan dikarenakan mengejar deadline. Patut diingat blog competition merupakan lomba penulisan jadi yang dinilai ialah kualitas tulisannya.

7. Kurangi Nyinyir di Sosmed dan WA Group

Social media dan WA Group membuat masyarakat begitu bebas berekspresi. Namun ini bisa menjadi boomerang bagi diri kita sendiri. Nyinyir di social media dan WA group andaikata kita sebagai blogger yang gemar mengikuti blog competition akan merugikan kita sendiri. Hal ini dikarenakan banyak blog competition dikhususkan bagi blogger yang terlibat dalam sebuah brand event.

Deskripsi : Kurangi nyinyir di sosmed dan WA Group I Sumber foto : Puan.co
Deskripsi : Kurangi nyinyir di sosmed dan WA Group I Sumber foto : Puan.co
Untuk mengikuti event tersebut, ada agency yang membuka pendaftaran melalui social media atau WA Group. Bila diri kita di cap sebagai individu yang mudah nyiyir di social media atau WA group akan mengakibatkan ketika kita mendaftar akan dikesampingkan. Mau sebagus apapun tulisan kita bila personal branding kita dianggap kurang baik berakibat kita bisa tidak dapat mengikuti blog competition.

-----------------------------------------------------------------------------

Blog Competition bisa menjadi monetizing bagi blogger sendiri. Namun, blog comnpetition tidak hanya sekedar lomba menulis saja. Ada faktor lain yang mempengaruhi penjurian. Tulisan bagus belum tentu jadi pemenang, hormati saja pemenangnya.

Salam hangat Blogger Udik dari Cikeas - Andri Mastiyanto

Web [ DISINI ] , Blog [ DISINI ] , Twitter [ DISINI ] , Instagram [ DISINI ]

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun