Mohon tunggu...
Andri Mastiyanto
Andri Mastiyanto Mohon Tunggu... Tenaga Kesehatan - Penyuluh Kesehatan

Kompasianer Of the Year 2022, 101 x Prestasi Digital Competition (68 writing competition, 23 Instagram Competition, 9 Twitter Competition, 1 Short Video Competition), Blogger terpilih Writingthon 2020, Best Story Telling Danone Blogger Academy 2, Best Member Backpacker Jakarta 2014, ASN, Email : mastiyan@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

JKN-KIS, Investasi Diri dan Keluarga agar Tidak Termiskinkan

4 Januari 2018   15:46 Diperbarui: 4 Januari 2018   16:16 1298
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sejak 2014 masyarakat dapat terlindungi biaya kesehatan dengan program JKN-KIS dari BPJS Kesehatan I Sumber Foto : BPJS Kesehatan

Pada tahun 2011 almarhum kakak 'Satria Adhi' mulai merasakan sakit kepala tiba-tiba yang beberapa kali menimbulkan kecelakaan tunggal. Tahun 2014 - 2015 dirinya mengalami gangguan keseimbangan yang berat dan sakit di kepala yang membuat diri nya sulit untuk beraktifitas. 

Kakak pun kami bawa ke berbagai fasilitas kesehatan dengan biaya tanpa asuransi BPJS. Berbagai dugaan penyakit muncul dari pihak medis dari berbagai fasilitas kesehatan yang kami kunjungi.

Puluhan juta kakak keluarkan untuk biaya berobat. Bahkan akhirnya tabungan daku, dan bapak-ibu pun terkuras. Simpanan emas kami ( daku & ibu - bapak ) juga ikut tergadai. Bisa dibilang kami dalam tanda kutip "termiskinkan". 

Akhir tahun 2015 melihat kondisi keluarga kami terpuruk, sepupu bernama Riska membantu mengurusi pembuatan BPJS dan perawatan di rumah sakit dimana dirinya berkerja di RS.HGA Depok. Pembiayaan BPJS saat itu amat sangat membantu karena kami sudah sangat krisis.

Januari 2016 tepat 2 (dua) tahun lalu kakak 'Satria Adhi' di vonis tumor otak ganas berdiameter lebih dari 4 cm dan ada cairan di kepala yang menekan otak dari hasil diagnostic MRI. Kami sekeluarga shock termasuk almarhum Bapak. 

Saat itu almarhum Bapak masih sehat walaupun kondisi kesehatan nya sudah terlihat menurun. Vonis yang menimpa almarhum kakak membuat almarhum bapak berfikir keras dan makin mempengaruhi kesehatannya.

Bapak masuk rawat inap rumah sakit dan kemudian kontrol ulang rawat jalan dengan pembiayan BPJS. Walaupun usaha kami sangat maksimal tetapi apa daya takdir membawa Bapak pun berpulang pada tanggal 28 juni 2016, seminggu sebelum Idul Fitri.

Deskripsi : Daku, Ibu & Keluarga 'Udin' dari Kalimantan yang juga mengalami tumor otak di ruang tunggu ICU - HCU RS.Pusat Otak Nasional I Sumber Foto : Andri M
Deskripsi : Daku, Ibu & Keluarga 'Udin' dari Kalimantan yang juga mengalami tumor otak di ruang tunggu ICU - HCU RS.Pusat Otak Nasional I Sumber Foto : Andri M
Pada bulan September kakak masuk Rumah Sakit Otak Nasional karena kejang. Kakak pun dirawat selama 3 (tiga) bulan dan 5 (lima) kali operasi besar di RSPON dan RS.Kanker Dharmais. 

Biaya rumah sakit melalui pembiayaan BPJS dan donasi kerabat, saudara, teman dan orang-orang baik. Panggilan Alloh SWT tidak bisa ditolak, tanggal 4 desember 2016 akhir dari rasa sakit almarhum kakak.

Ketika kami berada di Ruang Tunggu ICU RS.Dharmais bersama keluarga lainnya. Disini kami sama, tidak ada yang kaya dan miskin I Sumber Foto : Andri M
Ketika kami berada di Ruang Tunggu ICU RS.Dharmais bersama keluarga lainnya. Disini kami sama, tidak ada yang kaya dan miskin I Sumber Foto : Andri M
BPJS begitu sangat membantu dalam pembiayaan di tahun 2016. Apabila tanpa BPJS dengan program JKN - KIS mungkin kami keluarga mengeluarkan setengah milyar lebih untuk kakak sendiri selama perawatan 3 bulan dan 5 operasi besar. 

Daku dan ibu merasa terbantu atas program JKN - KIS oleh BPJS Kesehatan. Pada saat di RS.Pusat Otak Nasional dan RS.Kanker Dharmais, para keluarga pasien melihat program Jaminan Kesehatan Nasional bagaikan 'Tangan Tuhan yang hadir'.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun