Mohon tunggu...
Lyfe

Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam Pengembangan Pembelajaran Saat Ini

22 Oktober 2017   23:35 Diperbarui: 22 Oktober 2017   23:44 581
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hal yang selalu kita upayakan sebagai guru adalah mencerdaskan kehidupan bangsa, sebuah tugas yang bukan main-main, seperti yang diamantkan oleh Pembukaan UUD 1945dan pemenuhan hak setiap warga Negara Indonesia untuk memperoleh pendidikan seperti yang diamanatkan Pasal 31 Ayat 1 UUD 1945. Terlepas dari permasalahan yang selalu timbul di ruang lingkup dunia pendidikan di negara ini, UU No. 20 tahun 2003 tentang sistem Pendidikan Nasional Pasal 11 ayat 1 mengamanatkan bahwa pemerintah juga Pemerintah Daerah wajib memberikan layanan  dan kemudahan serta menjamin terselenggaranya pendidikan yang bermutu bagi setiap warga negara tanpa terkecuali.

Secara global perkembangan jaman sedikit sedikit telah menggerakan umat manusia ke era masyarakat yang berbasis pengetahuan (knowledge-based-society).Hal ini berimbas langsung pada dunia pendidikan juga, seperti kita telah ketahui bersama, teknologi seperti pisau bermata dua, dimana teknologi amat sangat bermanfaat bagi semua bidang kehidupan tak terkecuali bagi dunia pendidikan, bahkan sudah masuk kedalam lingkungan belajar siswa, namun dibalik manfaat yang sangat besar itu amat sangat banyak juga kerugian yang ditimbulkannya, oleh karena itu guru sebagai salah satu penggerak roda pendidikan, harus bisa mengikuti arus ini tanpa harus terbawa tak terkendali, oleh karena itu tekhnologi harus bisa dikemas sesuai dengan prinsip dasar dari tekhnologi pembelajaran, dimana bermuara pada tujuan pembelajaran itu sendiri, agar tidak menjadi keluar batas dari perinsip belajar dan penggunaan tekhnologi yang kebablasan.

Pemanfaatan tekhnolofi informasi dan komunikasi ini bila dikelola dengan bijak, akan meningkatkan kinerja juga daya serap pendidikan itu sendiri, baik, pendidikan formal juga pelatihan, kita bisa ambil contoh pemanfaatan tknologi informasi dalam pendidikan bisa menjangkau daerah yang sebelumnya sangat sulit untuk di jangkau, seperti pelaksaan kelas jauh yang sudah lama dilakukan oleh Universitas Terbuka, dan manfaatna pun bukan main, terutama bagi guru-guru di daerah terpencil yang minim akses untuk mencapai kualifikasi pendidikan yang sudah dibebankan oleh pemerintah sebagai standar wajib yang harus dimiliki oleh seorang pengajar. Selain itu perkembangan tekhnologi ini memfasilitasi para pengajar untuk membagikan juga menyuarakan buah pikirannya yang selama ini mungkin hanya disimpan karena keterbatasan ruang dan waktu.

Dalam lingkup lebih kecilnya pemanfaatan teknologi informasi dapat memangkas jarak juga waktu dari pengajar atau pun dosen dengan siswa atau mahasiswanya,  perkembangan lebih lanjutnya hadir istilah multimedia pembelajaran, yang tentunya sering kita dengar saat ini. Selain itu multimedia dapat diartikan sebagai perpaduan dari berbagai media yang terdiri dari teks, grafis, gambar diam, animasi, suara dan video untuk menyampaikan pesan kepada publi (Wahono, 2008).

Karakteristik multimedia ada empat hal, yaitu : a) mengoptimalkan seluruh mediayang ada ; b) interaktif; c) kontrol pada penggunaan (user); dan d) terprogram (Murni, 2008:2). Pemanfaatan multimedia dalam pembelajaran bila melihat aspek manfaatnya memang terlintas sangat menggiurkan akan hasil atau outcome yang bisa dilahirka, akan tetapi smempersiapkan hal tersebut tidak bisa di lihat dari satu sisi saja, mulai dari kesiapan SDM pengajarnya, Murid, juga fasilitas yang dimana bisa menimbulkan pengeluaran biaya yang besar, namun multimedia diyakini bisa dijadikan kendaraan untuk mengantarkan maetri juga treatment pembelajaran kepada murid untuk lebih mengoptimalkan hasil dari pembelajaran itu sendiri, agar tujuan pembelajaran yang sudah dirumuskan sebelumnya bisa dicapai dengan lebih optimal , baik dari segi kualitas, kualitas, dan asas pemanfaatan waktu seoptimal mungkin.

Penggabungan berbagai media dalam pembelajaran di gambarkan sebagai wajah pembelajaran yang baru, dalam penggggabungan media audio,TV, video, slide suara dan buku yang dilakukan secara bersama-sama untuk mencapai kompetensi atau tujuan pembelajaran tertentu bisa juga disebut sebagai multimedia, Misalnya Pustekom Depdiknas telah mengembangkan paket multimedia dai jauh-jauh hari, produk yang dihasilkan juga pengembangan berbagai media secara terpadu, seperti media cetak (modul), kaset audio, video dan slide suara.

Dari gambaran singkat diatas memang akan sangat menggugah kita tentang pemanfaatan tekhnologi Komunikasi dan Informasi dalam pembelajaran yang akan kita upayakan, namun seperti telah disinggung diatas tujuan pembelajaran merupakan hal paling utama dalam menentukan metode, fasilitas jga detail pembelajaran yang akan kita gunakan, asas pengguaan multimedia jangan sampai bersebrangan dengan tujuan pembelajaran itu sendiri, agar pemanfaatan teknologi ini memang digunakan sebagai jembatan antara pengajar dengan siswanya bukan sebagai syarat wajib yang harus ada di setiap pembelajaran.

Mohon tunggu...

Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun