Mohon tunggu...
Rakhmasari Kurnianingtyas
Rakhmasari Kurnianingtyas Mohon Tunggu... Lainnya - Mencoba melukis cerita lewat aksara

belajar dari mendengarkan dan melihat

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Panggil Aku "Mami Nia"

25 Maret 2022   21:02 Diperbarui: 25 Maret 2022   21:05 2624
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Keluarga Ruben Onsu (Foto : Kompas.com)

Saya tertarik dengan unggahan di media sosial yang menyiarkan tayangan di salah satu televisi swasta. Sebuah acara bincang-bincang dengan keluarga Ruben Onsu. Dalam acara tersebut ikut juga anak-anak mereka Betrand Peto, Thalia dan Thania.

Yang menarik perhatian adalah si bungsu Thania. Seperti layaknya anak balita yang lain, tingkah laku Thania pun sangat lucu dan menggemaskan. Namun yang berbeda adalah keinginannya untuk dipanggil dengan sebutan 'mami Nia'.

Sebuah permintaan yang unik. Jika kebanyakan anak menginginkan dipanggil dengan panggilan lucu atau seperti tokoh kartun kesayangannya, maka panggilan 'mami' yang diminta si kecil Thania menarik untuk dibahas.

Kedekatan Thania dan kakak-kakaknya dengan sang mama bisa menjadi petunjuk mengapa si kecil Thania ingin dipanggil 'mami'. Dari sudut pandangnya sebagai anak, mama nya adalah luar biasa dan menjadi idolanya. Sehingga membuat dia ingin orang juga melihat dirinya hebat seperti dirinya melihat mamanya.

Mengapa anak kecil cenderung ingin menirukan orang lain?

Ini selaras dengan pendapat Albert Bandura, seorang psikolog kelahiran Kanada yang terkenal dengan Teori Kognitif Sosial. Sebuah teori yang  menekankan pada komponen kognitif dari pikiran, pemahaman dan evaluasi.

Teori ini menjelaskan bahwa kondisi lingkungan dapat memberikan dan memelihara respon tertentu pada diri seseorang. Asumsi dasar dari teori ini yaitu sebagian besar tingkah laku individu diperoleh  dari  hasil  belajar  melalui  pengamatan  atas  tingkah  laku  yang  ditampilkan oleh individu-individu lain yang menjadi model.

Seorang anak akan cenderung meniru apapun dari orang tuanya dari mulai bayi. Karena orang tua adalah lingkungan terdekatnya. Apa yang dia lihat menurut dia adalah apa yang normal terjadi di luar rumah. Segala yang dilakukan orang tuanya akan terekam dan menjadi panutan dalam proses tumbuh kembangnya.

Kembali kepada kisah Thania, dalam kesehariannya si kecil ini seringkali juga merekam kegiatannya yang sedang mereview makanan. Gayanya sangat luwes tidak kalah dengan orang dewasa saat mempromosikan usaha kuliner keluarganya.

Disini juga terlihat Thania sangat menikmati perannya sebagai anak kecil yang berperilaku seperti orang dewasa. Dalam ilmu psikologi, hal ini bisa disebut Teori Imitasi.

Imitasi menurut Gabriel Tarde (2010 : 167) merupakan bentuk dari contoh-mencontoh yang dilakukan antara satu indvidu dengan individu lainnya dalam semua pergaulan antar manusia. Imitasi sendiri bisa berbentuk Imitasi Positif dan Imitasi Negatif.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun